Medan, Harianbatakpos.com – Dinamika politik menjelang dan sesudah Pilkada Serentak 27 November 2024 memunculkan berbagai tantangan, termasuk penghujatan antar pendukung kandidat. Dalam pusaran kritik, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kerap menjadi sasaran tudingan, terutama di wilayah Sumatera Utara dan Jakarta, dilansir dari detik.com.
Namun, PKS yang lahir dari rahim Reformasi tetap teguh pada prinsipnya. Sebagai partai yang mengusung slogan Bersih dan Peduli, PKS terus berusaha menjaga nilai-nilai luhur ini dalam setiap langkahnya, baik di ranah politik maupun di tengah masyarakat.
PKS yang Dibuli dan Tetap Peduli
Meskipun sering disalahpahami, PKS menunjukkan kepeduliannya melalui aksi nyata. Catatan sejarah membuktikan keterlibatan PKS dalam berbagai upaya penanganan bencana, seperti Tsunami Aceh 2004, Gempa Yogyakarta 2006,
Erupsi Gunung Merapi 2010, hingga kabut asap di Sumatera dan Kalimantan 2019. Dalam setiap musibah, relawan PKS hadir memberikan bantuan tanpa pamrih.
Salah satu kisah inspiratif terjadi di Medan Johor pasca banjir. Seorang warga yang awalnya kritis terhadap PKS akhirnya meminta bantuan kepada kader partai.
Relawan PKS tidak hanya memenuhi kebutuhan makan pagi warga tersebut tetapi juga berjanji menyediakan makan siang dan malam. Sikap ini mencerminkan komitmen PKS dalam melayani masyarakat tanpa diskriminasi, meski kerap menghadapi cibiran.
Evaluasi dan Komitmen PKS
PKS tidak luput dari kritik, namun partai ini memiliki mekanisme evaluasi internal untuk terus memperbaiki diri. Ketua partai dan para kadernya selalu mengingatkan pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat.
Habib Rizieq Syihab (HRS) bahkan mengimbau agar pendukung PKS dan kandidat tertentu tidak mudah diadu domba dalam situasi politik yang memanas.
PKS yang dibuli tetap peduli, menunjukkan bahwa dedikasi terhadap masyarakat lebih penting daripada mengurusi opini negatif.
Komentar