Ekbis Kota Medan
Beranda » Berita » PLN Indonesia Power Membangun Fasilitas Produksi Biomassa di Medan

PLN Indonesia Power Membangun Fasilitas Produksi Biomassa di Medan

PLN Indonesia Power Membangun Fasilitas Produksi Biomassa di Medan
PLN Indonesia Power Membangun Fasilitas Produksi Biomassa di Medan

HarianBatakpos.com – PT PLN Indonesia Power membangun tempat produksi biomassa di Medan, Sumatera Utara, dalam rangka mengakselerasi transisi energi di tanah air dengan pemanfaatan biomassa sebagai energi primer pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Fasilitas produksi bahan bakar jumputan padat atau BBJP plant ini dibangun melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Pangkalan Susu.

Direktur Utama PLN Indonesia Power (PLN IP) Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa pembangunan fasilitas produksi biomassa ini merupakan langkah penting untuk mengatasi masalah sampah di Kota Medan. “Hal ini juga sekaligus sebagai upaya PLN IP untuk membantu mengatasi masalah sampah di Kota Medan,” ujarnya.

Edwin mengatakan pihaknya terus melakukan inovasi untuk mengakselerasi transisi energi, salah satunya dengan menerapkan co-firing biomassa yang berasal dari sampah untuk dimanfaatkan sebagai energi primer PLTU. “Dengan penerapan co-firing, maka PLN Indonesia Power dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan, khususnya dari PLTU,” katanya.

Cara Cek BPNT Juni 2025 di Situs Resmi Kemensos

Pembangunan fasilitas pilot project BBJP plant yang berlokasi di TPA Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, itu dilakukan bersama Pemerintah Kota Medan. Aset pilot project BBJP plant Kota Medan pun diserahkan ke Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan.

Edwin mengungkapkan fasilitas BBJP menghasilkan 16 ton per bulan yang berasal dari sampah Kota Medan. BBJP yang dihasilkan kemudian dikirim ke PLTU Pangkalan Susu sebagai bahan campuran (co-firing) energi primer PLTU Pangkalan Susu. Persentase campuran BBJP sebesar tiga persen dari bahan bakar yang digunakan setiap harinya oleh PLTU Pangkalan Susu. Nilai kalori BBJP yang dihasilkan sebesar 3.400 kkal/kg.

“Program pilot project BBJP ini Alhamdulillah sudah terealisasi berkat dukungan beberapa pihak, terima kasih atas kerja sama dan sinergi selama ini,” tambah Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa PLTU Pangkalan Susu berkontribusi besar terhadap sistem kelistrikan Sumatera bagian utara melalui transmisi 275 kV. Kontribusi PLTU Pangkalan Susu sebesar 29 persen dari kebutuhan di sistem kelistrikan Sumatra bagian utara. “PLTU ini menjadi backbone sistem kelistrikan di Sumatra khususnya di Sumatra bagian utara. Dengan penyerapan BBJP ini, maka PLN Indonesia Power dapat mengurangi konsumsi batu bara PLTU yang menjadi tulang punggung kelistrikan, serta membantu pemerintah daerah dalam mengurangi masalah sampah,” tuturnya.

Daya Beli Masyarakat Menurun, UMKM Butuh Dukungan APBN dan Digitalisasi

Menurut Edwin, komitmen PLN Indonesia Power UBP Pangkalan Susu menyerap hasil BBJP dapat memberikan dampak berganda. Selain mengurangi volume sampah yang dapat berpotensi menjadi suatu permasalahan, aksi itu juga dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat apabila diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat. “Mudah-mudahan ini dapat dijadikan contoh untuk membuat kapasitas produksi semakin lebih besar lagi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang ada di daerah ini. Karena itu, sudah menjadi cita-cita kita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ucap Edwin.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Muhammad Husni memberikan apresiasi kepada PT PLN (Persero) dan PLN Indonesia Power UBP Pangkalan Susu atas suksesnya pilot project BBJP plant sebagai tempat pemanfaatan sampah sebagai bahan baku biomassa untuk digunakan sebagai campuran bahan bakar batubara atau co-firing di PLTU Pangkalan Susu. “Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya PLN Indonesia Power PLTU Pangkalan Susu atas upaya bagaimana sampah itu bisa dikelola menjadi bahan bakar jumputan padat sebagai biomassa,” ujarnya.

TPA Terjun merupakan tempat pembuangan akhir sampah Kota Medan, yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dan beroperasi sejak 1993 di atas lahan seluas 137.563 m² dengan sistem open dumping dan volume sampah sebanyak 1.535 ton sampah per hari.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *