Roma,harianbatakpos.com – Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengumumkan rencananya untuk mengunjungi Lebanon pada 18 Oktober 2024, beberapa hari setelah serangan pasukan Israel terhadap pangkalan PBB di Lebanon yang memicu kemarahan di berbagai ibu kota Uni Eropa, termasuk Roma. Misi penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, yang beroperasi di Lebanon selatan untuk memantau konflik di sepanjang perbatasan dengan Israel, berada di tengah-tengah bentrokan antara pasukan Israel dan kelompok militan Hizbullah bulan ini.
Israel telah menuntut agar pasukan UNIFIL ditarik, termasuk lebih dari 1.000 tentara Italia. Namun, negara-negara kontributor, termasuk Italia, menolak permintaan tersebut dan mengecam keras serangan Israel yang berulang kali mengenai pangkalan-pangkalan PBB, yang telah melukai beberapa penjaga perdamaian.
“Kami percaya sikap pasukan Israel sama sekali tidak dapat dibenarkan,” tegas Meloni di hadapan majelis tinggi parlemen Italia. Ia menggambarkan serangan itu sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap resolusi PBB yang mengamanatkan misi UNIFIL di Lebanon. Meloni juga menambahkan bahwa menarik pasukan UNIFIL berdasarkan permintaan sepihak Israel akan menjadi “kesalahan besar” dan merusak kredibilitas misi tersebut serta Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Keputusan Meloni untuk tetap melakukan kunjungan ini, meski Lebanon diserang setiap hari oleh Israel, menunjukkan tekad Italia dalam mendukung operasi PBB dan memperlihatkan kemarahan Roma terhadap tindakan Israel. Selama setahun terakhir, pemerintahan Meloni telah menjadi salah satu pendukung Israel yang paling vokal, terutama setelah serangan Hamas dari Gaza pada 7 Oktober. Namun, Meloni menegaskan bahwa meskipun memahami alasan Israel, ia tidak setuju dengan semua tindakan yang diambil oleh negara tersebut.
“Sejak dimulainya operasi darat Israel di Lebanon pada 1 Oktober, posisi UNIFIL telah diserang 20 kali, termasuk serangan langsung dan insiden pada hari Minggu lalu ketika dua tank Israel menerobos gerbang pangkalan UNIFIL,” lapor PBB.
Kunjungan Meloni ini diharapkan akan memperkuat dukungan internasional bagi operasi perdamaian PBB di wilayah tersebut, serta menegaskan komitmen Italia terhadap stabilitas di Lebanon meskipun ada tekanan dari Israel. BP/CW1
Komentar