Medan, HarianBatakpos.com – Belakangan ini, muncul informasi di media sosial mengenai pneumonia pada anak akibat penggunaan obat nyamuk elektrik. Menurut dokter spesialis paru, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, MSC, Sp.P (K), obat nyamuk elektrik tidak secara langsung menyebabkan pneumonia.
Namun, paparan bahan kimia dalam obat nyamuk dapat menurunkan fungsi pertahanan saluran napas anak, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Gejala pneumonia pada anak merupakan hal yang perlu diwaspadai. Pneumonia adalah peradangan akut pada jaringan paru-paru, yang disebabkan oleh berbagai agen infeksius, seperti bakteri dan virus.
Menurut Dokter Erlina, beberapa tanda pneumonia pada anak meliputi demam tinggi, batuk berdahak, dan sesak napas. Gejala ini bisa muncul tiba-tiba atau secara bertahap dalam beberapa hari, dilansir dari Kompas.com.
Untuk menangani pneumonia anak, langkah pertama adalah memberikan istirahat yang cukup. Selain itu, orang tua dapat memberikan obat penurun panas, seperti paracetamol, dan memastikan anak tetap terhidrasi.
Jika penyebab pneumonia adalah virus, obat antivirus diperlukan, sedangkan antibiotik digunakan jika disebabkan oleh bakteri. Dokter Erlina juga menyarankan untuk segera membawa anak ke rumah sakit jika mengalami sesak napas.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pneumonia pada anak dan penanganannya, diharapkan orang tua dapat lebih waspada dan mengambil langkah yang tepat untuk melindungi kesehatan si kecil.
Informasi ini sangat penting, terutama di tengah banyaknya berita yang beredar di media sosial mengenai pneumonia pada anak akibat obat nyamuk.
Pneumonia pada anak akibat obat nyamuk elektrik memerlukan perhatian serius. Meskipun obat nyamuk tidak langsung menyebabkan pneumonia, paparan bahan kimia dapat menurunkan fungsi pertahanan saluran napas. Orang tua diharapkan dapat mengenali gejala dan segera mengambil tindakan yang tepat.
Komentar