Kesehatan
Beranda » Berita » Poligami dan Anak: 3 Cara Ayah Menyikapi Konflik Emosional

Poligami dan Anak: 3 Cara Ayah Menyikapi Konflik Emosional

Ilustrasi ayah dan anak.
Ilustrasi ayah dan anak.

Medan,  HarianBatakpos.com – Keputusan untuk berpoligami seringkali menciptakan tantangan emosional yang signifikan, terutama bagi anak-anak.

Dalam konteks ini, penting bagi ayah untuk memahami cara ayah mengatasi konflik emosional anak saat memutuskan poligami. Respons anak terhadap perubahan ini bisa bervariasi, dan persiapan yang matang diperlukan untuk mendukung mereka.

Memahami Emosi Anak

Menurut Psikolog klinis Jeanita Deli Widjaja, M. Psi, orang tua harus siap untuk mendengarkan dan memahami reaksi emosional anak. “Apapun respons anak itu adalah reaksi mereka.

Ampuh Turunkan Berat Badan dan Cegah Kanker, Ini Khasiat Air Rebusan Nanas

Kita tidak bisa menjamin dia pasti akan marah atau sedih karena tiap anak berbeda,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang baik dan perhatian terhadap perasaan anak, dilansir dari Kompas.com.

Langkah pertama yang dapat diambil adalah memberikan waktu kepada anak untuk mencerna keputusan tersebut. Poligami adalah perubahan besar yang dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka. Dengan memberikan waktu, anak memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan situasi baru ini.

Komunikasi yang Efektif

Setelah memberikan waktu, menjaga komunikasi dengan anak menjadi sangat penting. Menurut Jeanita, orang tua perlu menjelaskan kondisi baru ini dengan cara yang mudah dipahami.

“Berikan pengertian pada anak bahwa memang kondisi ini akan tidak sama seperti sebelumnya,” katanya. Melalui komunikasi terbuka, anak akan merasa lebih dihargai dan didengar.

Makanan Bergizi di Sekolah: Membangun Kebiasaan Sehat Anak

Kehadiran dalam Momen Spesial

Kehadiran ayah di setiap momen spesial juga sangat penting. Meskipun telah memiliki keluarga baru, ayah harus tetap memastikan untuk hadir bagi anak-anak dari pernikahan sebelumnya.

“Meski ada perubahan besar, anak tetap merasa disayangi dan dicintai,” jelas Jeanita. Ini bisa membantu meminimalisasi dampak psikologis yang mungkin timbul akibat perubahan dalam dinamika keluarga.

Dengan memahami dan menerapkan cara ayah mengatasi konflik emosional anak saat memutuskan poligami, diharapkan ayah dapat membantu anak menghadapi situasi ini dengan lebih baik.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan