Medan, HarianBatakpos.com – Polrestabes Medan membantah klaim seorang pria yang mengaku sebagai keluarga eks prajurit TNI Andreas Sianipar (44), yang menyebut bahwa istri Serka Holmes (HS), Juariah, dilepas oleh polisi. Juariah merupakan salah satu tersangka dalam kasus pembunuhan Andreas Sianipar.
Berdasarkan video yang viral di media sosial, tampak seorang pria berbicara dengan nada tinggi di dalam gedung Polrestabes Medan sambil merekam video. Pria tersebut mengaku sebagai adik korban dan menyatakan dirinya datang untuk mengklarifikasi kabar bahwa Juariah telah dilepaskan oleh pihak kepolisian.
“Ini aku selaku adik korban, mewakili anak korban, Nicholas Saputra, mendatangi Polrestabes Medan untuk mempertanyakan kebenaran berita. Juariah ini, istri oknum TNI, lepas atau keluar dari tahanan. Ternyata benar, kawan-kawan, aku cek atas nama Juariah sudah keluar sejak tanggal 13 Februari,” ujar pria tersebut.
Namun, Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Ia menyebut bahwa Juariah tidak dilepaskan, melainkan penahanannya ditangguhkan.
“Perlu kami jelaskan bahwa pernyataan tahanan dilepas itu tidak benar, yang terjadi adalah penangguhan penahanan,” kata Bayu.
Alasan Penangguhan Penahanan Juariah
Bayu menjelaskan bahwa keluarga Juariah mengajukan permohonan penangguhan penahanan pada 3 Februari 2024, dan kepolisian mengabulkan permohonan tersebut pada 13 Februari. Ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan pihak kepolisian dalam menyetujui permohonan ini.
Pertama, anak Juariah yang berusia enam tahun mengalami cacat permanen di bagian tangan dan membutuhkan perawatan khusus. Kedua, Juariah juga memiliki anak yang masih balita, sehingga keluarganya kesulitan merawat anak-anak tersebut.
“Dengan alasan yuridis sosial dan kemanusiaan, kami mempertimbangkan permohonan keluarga. Anak Juariah yang berumur enam tahun mengalami cacat tangan permanen dan berkebutuhan khusus. Selain itu, dia juga memiliki balita yang perlu dirawat. Sementara suaminya, Holmes, saat ini ditahan di POM, sehingga tidak ada yang bertanggung jawab atas anak-anak tersebut,” jelas Bayu.
Ia juga menegaskan bahwa kasus yang menjerat Juariah masih terus berlanjut. Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil penelitian jaksa terkait berkas perkara tersangka Juariah.
“Perkara ini masih berjalan, sudah tahap satu di kejaksaan, dan kami menunggu petunjuk atau arahan lebih lanjut,” tambahnya.
Kronologi Kasus Pembunuhan Andreas Sianipar
Dalam kasus ini, Serka Holmes Sitompul (HS) dan istrinya, Juariah, ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penculikan dan pembunuhan terhadap eks prajurit TNI Andreas Sianipar.
Kasus ini bermula saat adik korban, Anggito Sianipar, melaporkan bahwa abangnya hilang sejak Minggu (8/12/2024). Andreas Sianipar diketahui diculik di Gang Damai, Jalan Medan-Binjai KM 10, Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, sekitar pukul 01.00 WIB.
Korban diculik oleh beberapa orang yang kemudian membawanya ke dalam mobil. Dalam pengembangan kasus ini, polisi telah menangkap empat warga sipil yang diduga terlibat, yaitu CJS alias Jovan (23), MFIH alias Aji (25), FA (37), dan Faisal (45).
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menyatakan bahwa CJS berperan dalam menjemput paksa korban dari lokasi penculikan dan membawanya ke rumah tersangka utama, Serka Holmes.
“Motif pembunuhan ini diduga terkait dengan utang-piutang atau masalah penyewaan mobil yang belum dikembalikan oleh korban kepada pelaku. Namun, kami masih mendalami lebih lanjut,” jelas Gidion.
Polisi terus mengembangkan kasus ini dan masih memburu pelaku lain yang diduga terlibat. Selain itu, Juariah, istri Serka Holmes, juga telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Komentar