Medan, HarianBatakpos.com – Polisi Medan masih terus memburu tiga orang yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap dua prajurit TNI dari Batalyon Raider 100/PS, yaitu Prada Defliadi dan Pratu AS di Kota Medan. Salah satu pelaku diketahui merupakan mantan calon legislatif (caleg) DPRD Medan pada Pemilu 2024. Tiga pelaku yang masih dalam pengejaran berinisial TT, MJS, dan MIR. Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba, mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk memburu para pelaku penganiayaan ini.
Belakangan, sebuah video yang menyebar di media sosial menyebutkan salah satu pelaku bernama Theonardo Tamba (berinisial TT). Theonardo disebut sebagai kader PSI Kota Medan. Namun, Ketua DPW PSI Sumut, Nezar Djoeli, menegaskan bahwa Theo bukanlah kader maupun pengurus PSI Medan. Nezar juga menjelaskan bahwa Theo pernah mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kota Medan dari PSI, tetapi tidak terpilih.
“Kemarin, polisi sempat menghubungi untuk menanyakan keberadaan Theo karena dianggap sebagai pengurus PSI. Namun, saya tegaskan, hal itu tidak benar. Theo memang pernah mencalonkan diri dari PSI Medan, tetapi ia kalah dalam pemilu,” ujar Nezar. Nezar menambahkan bahwa PSI tetap mendukung langkah polisi dalam menegakkan hukum.
Kapolrestabes Medan, Kombes Teddy John Sahala Marbun, sebelumnya mengungkapkan bahwa total ada lima orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap prajurit TNI ini. Selain TT, MJS, dan MIR, dua tersangka lainnya adalah DHM (34), Ketua IPK Ranting Sekip, dan RDS (45), anggota IPK. Insiden ini terjadi pada Minggu (4/8/2024) sekitar pukul 03.30 WIB di Jalan Gatot Subroto, ketika korban sedang duduk bersama teman-temannya di sebuah angkringan. Tiba-tiba, dua unit mobil datang, dan DHM serta RDS turun dari mobil bersama lima temannya. Terjadilah perselisihan yang berakhir dengan pemukulan terhadap Pratu AS hingga mengalami cedera di kaki kiri dan wajahnya bengkak.(BP/NS)
Komentar