Nias Selatan, HarianBatakpos.com – Polisi telah memeriksa delapan orang terkait kasus viral memilukan tentang bocah perempuan berusia 10 tahun di Nias Selatan, Sumatera Utara. Bocah malang tersebut mengalami patah kaki yang diduga akibat penyiksaan selama bertahun-tahun oleh keluarganya. Kasus ini mendapat perhatian luas setelah viral di media sosial.
“8 orang yang dilaksanakan pemeriksaan,” kata Kapolres Nias, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, dikutip dari Okezone, Rabu (29/1/2025). Polisi Nias Selatan tengah mengungkap kasus penyiksaan yang dialami bocah tersebut dan bekerja keras untuk mencari tahu lebih lanjut siapa saja yang terlibat dalam tindakan kekerasan tersebut.
Meskipun pihak kepolisian belum memberikan detail lebih lanjut mengenai siapa saja yang diperiksa, Kapolres memastikan bahwa mereka sedang berusaha mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada bocah malang itu. Pihak Polres Nias Selatan, saat ini, sedang fokus pada proses penyelidikan untuk memastikan pelaku kejahatan ini dapat segera ditemukan dan diproses sesuai hukum.
Kasus ini menjadi semakin viral setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Lider Giawa pada Minggu, 26 Januari 2025. Akun tersebut mengungkapkan bahwa bocah perempuan tersebut diduga disiksa oleh kakek, nenek, tante, dan bapak Udanya selama bertahun-tahun. Kondisi tragis itu semakin mengerikan setelah bocah itu ditemukan dengan kedua kaki yang patah, yang diduga akibat diinjak oleh bapak Udanya dan tantenya sendiri. Penyiksaan yang dialami bocah tersebut termasuk tindakan menutup mulutnya dan kemudian menginjak kakinya dengan kekerasan.
“Ini sungguh biadab, dari kecil sampai umur 10 tahun disiksa habis oleh kakek, nenek, bapak Udanya, dan tentenya,” tulis akun Lider Giawa, yang menampilkan gambar kondisi kaki bocah yang terluka parah.
Kisah memilukan ini terungkap setelah bocah tersebut melarikan diri dari rumah keluarganya akibat tidak tahan dengan penyiksaan yang dialaminya. Dalam perjalanan kaburnya, bocah tersebut bertemu dengan seorang warga dan menceritakan kejadian pilu yang ia alami. Cerita bocah tersebut akhirnya diunggah di Facebook dan menjadi viral, menarik perhatian publik dan mendorong pihak kepolisian untuk segera bertindak.
Komentar