Polisi telah berhasil menangkap dua pelaku utama dalam kasus pengeroyokan terhadap mahasiswa di Jambi, M Rasyad (25). Kasus yang menggemparkan masyarakat itu, disebut-sebut dipicu oleh masalah asmara.
Dua pelaku yang ditangkap memiliki inisial A dan F, keduanya merupakan anggota dari sebuah komunitas klub mobil. Kini, keduanya ditahan di Polsek Telanaipura untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi, mengungkapkan kelegaannya atas penangkapan dua pelaku tersebut. “Alhamdulillah, untuk pelaku yang sudah berhasil kita amankan sebanyak dua orang dan ini masih dalam proses pengembangan,” kata Kombes Eko pada Rabu (3/4/2024).
Kombes Eko menjelaskan bahwa pihaknya masih terus mendalami keterangan kedua pelaku yang telah ditangkap. Belum dikecualikan kemungkinan adanya pelaku lain yang turut terlibat dalam pengeroyokan terhadap korban Rasyad.
“Yang diamankan baru dua orang. Ini kita masih melakukan pendalaman apakah ada keterlibatan beberapa orang lagi dalam kejadian pengeroyokan ini,” ujar Eko.
Terkait motif pengeroyokan, Kombes Eko menyatakan bahwa hasil pemeriksaan sementara menyebutkan masalah asmara sebagai pemicunya. “Penyebabnya masih ditelusuri, berdasarkan pengembangan sementara ini masalah perempuan,” ungkapnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswa di Jambi, M Rasyad (25), mengalami kondisi kritis akibat dikeroyok sejumlah anggota komunitas klub mobil. Kejadian tersebut terjadi di kawasan depan Kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, pada Senin (1/4/2024) dini hari. Korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Raden Mattaher.
Menurut keterangan ibu korban, Laila, saat kejadian korban bersama dua temannya sedang berada di lokasi tersebut. Mereka langsung disergap oleh sekitar 20 orang anggota komunitas mobil tersebut. Dua teman korban dibekap agar tidak dapat membantu, sementara korban langsung menjadi sasaran pengeroyokan.
“Kondisi korban masih kritis. Kepala dijahit, memar di kepala, ada bekas pijakan sepatu di kepala. Kalau informasi dari saksi (temannya) ada sekitar 20. Ada nonton, pegangin dan pukulin,” ungkap Laila.
Kini, dengan penangkapan dua pelaku utama, diharapkan proses penyelidikan dapat mengungkap seluruh pelaku yang terlibat dalam kejadian tragis ini. Polisi memastikan akan melakukan semua upaya yang diperlukan untuk membawa para pelaku ke pengadilan dan memperoleh keadilan bagi korban serta keluarganya.
Komentar