Medan, HarianBatakpos.com – Polisi berhasil menangkap empat komplotan begal bersenjata tajam yang telah beraksi di 11 lokasi di Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara. Salah satu pelaku tewas ditembak polisi karena berusaha merebut senjata api petugas saat penangkapan berlangsung.
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menjelaskan bahwa kelompok begal ini sudah beraksi di 11 tempat kejadian perkara (TKP). “Ada 11 TKP yang menjadi lokasi aksi para pelaku, namun baru empat yang terlapor secara resmi. Keempat pelaku ini berasal dari satu kelompok dan saat ini kami masih melakukan pengembangan lebih lanjut,” ujar Gidion saat konferensi pers di RS Bhayangkara Medan, Senin (11/11/2024).
Keempat pelaku, yakni Muhammad Dimas (23), Yoga Ramadhan Syah (24), Nugraha Akbar Ginting, dan Rifki Pratama, ditangkap pada Minggu malam (10/11). Salah satu pelaku, Dimas, yang juga ketua kelompok, tewas ditembak karena melakukan perlawanan saat penangkapan.
“Salah satu tersangka, Dimas, mencoba melawan petugas, sehingga tindakan tegas diambil, yang mengakibatkan meninggalnya pelaku tersebut. Dimas adalah ketua komplotan ini, walaupun usianya masih muda, tetapi keberaniannya cukup nekat, bahkan dia menggunakan senjata tajam yang mematikan,” jelas Gidion.
Kapolrestabes menambahkan bahwa para pelaku sering kali beraksi di Kecamatan Pancur Batu, Kecamatan Kutalimbaru, dan Kecamatan Deli Tua. Pada 4 November 2024, komplotan ini membegal seorang wanita berusia 55 tahun sambil mengancam dengan senjata tajam.
“Kelompok ini tidak segan-segan menyasar ibu-ibu. Korban terakhirnya seorang wanita berumur 55 tahun yang sedang mencari nafkah di pagi hari. Kami masih terus mencari kemungkinan adanya pelaku lain. Wilayah operasi mereka sebagian besar ada di Pancur Batu, Deli Tua, dan Kutalimbaru,” tambahnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba, menyebutkan bahwa Dimas ditembak di bagian dada saat mencoba merebut senjata api dari petugas. “Tersangka Dimas berusaha merebut senjata api petugas saat proses pengembangan kasus, sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengenai bagian dadanya,” ungkapnya.
Setelah insiden tersebut, pelaku dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi karena kendala, ia akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara Medan. Namun, nyawa pelaku tidak dapat tertolong.
Komentar