Jakarta-BP: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku berat untuk menyelesaikan masalah hutang jatuh tempo pemerintah sebesar Rp 409 triliun yang harus di bayarkan pada tahun 2019 mendatang.
Ditambah lagi, Menkeu yang juga mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menyalahkan pemerintahan periode sebelumnya, yaitu era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah membuat utang Indonesia kian bengkak sehingga pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menanggung beban yang berat berat.
Menanggapi tudingan dari Menkeu, Wasekjend DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui laman twitternya @RachlanNashidik mencuitkan beberapa fakta bahwa Presiden SBY selama sepuluh tahun menambah hutang sebesar Rp. 1.300 triliun. Sementara itu Jokowi dalam 4 tahun nambah Rp. 2.800 Triliun. Sedangkan untuk rasio hutang peninggalan Presiden Megawati Soekarnoputri sebesar 55,5 persen, yang kemudian diturunkan oleh Presiden SBY menjadi 24,7 persen. Kini rasio utang 29,1 persen pada Januari 2018 dan diperkirakan bisa terus naik hingga mencapai 35 persen.
Sementara itu cuitan Rachland menambahkan lebih detail lagi bagaimana mantan Presiden SBY mampu mengatasi masalah utang dari pemerintahan sebelumnya, utang sepeninggal Presiden Megawati Soekarnoputri tercatat Rp. 1.298 triliun. Selama SBY 10 tahun memimpin, utang naik menjadi Rp. 2.600 triliun yang artinya naik kurang lebih Rp. 1.300 triliun. Dan pada masa Megawati Soekarnoputri rasio utang sekitar 56,5 peresen yang oleh Presiden SBY berhasil menurunkan jadi 24,7 persen.
Sebelumnya Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melalui @LawanPoLitikJKW saling bercuit ria dengan dosen UI Ronnie Higuchi Rusli yang berakun @Ronnie_Rusli, soal Utang negara dan menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani yang kurang pintar dalah hitung-hitungan soal utang.
Mereka menuliskan Menurut Menkeu 44% adlh utang masa lalu (artinya utang dr sblm Nganu sampai HM Soeharto) maka hutang masa kini adlh 100% – 44% hasilnya utang masa kini. Menkeu tau gak sih mana yg besar 44% atau 56%. Artinya “utang masa” lalu yg hrs dibayar lbh kecil dari hutang masa Nganu????????, lantas Ferdinand membalas Menkeu terbaik sejagad ternyata kurang pintar ilmu pengurangan ya? ????. (AKURAT/JP)
Komentar