Jakarta-BP: Keberhasilan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bernegosiasi dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk melepas mayoritas sahamnya ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) layak dipuji.
Kini, kepemilikan saham Indonesia di perusahaan yang mengelola pertambangan emas terbesar di dunia itu mencapai 51,23 persen atau jauh meningkat dari 9,36 persen.”Mengapresiasi pemerintah yang telah berhasil mengakuisisi saham mayoritas PTFI melalui Inalum, sehingga menaikkan porsi kepemilikan dari 6,36 persen menjadi 51,23 persen,” kata politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo kepada wartawan, Jumat (28/9).
Menurutnya, akuisisi mayoritas saham PTFI belum cukup. Kementerian ESDM harus menindaklanjuti dengan mengerahkan para ahli.
Untuk itu, Bambang berharap agar Indonesia bisa sepenuhnya mengelola operasional PTFI.
“Meminta Kementerian ESDM untuk mempersiapkan ahli teknologi guna mengimbangi divestasi saham sebesar 51,23 persen,” katanya.
Bambang juga mengingatkan pentingnya kepastian hak dan pelibatan pemerintah daerah di Papua terkait saham PTFI. Agar masyarakat Papua dapat memperoleh manfaat maksimal dari perolehan saham PTFI sebesar 10 persen. Yang tidak kalah penting harus ada alih teknologi agar anak-anak bangsa bisa sepenuhnya mengelola tambang emas di Grasberg itu.
“Mengimbau Pemda Papua untuk memberikan sosialisasi, mempersiapkan, memfasilitasi dan memberikan dukungan anggaran kepada seluruh putra-putri terbaik Papua. Agar dapat menguasai teknologi guna meningkatkan peran masyarakat dalam mengelola manajemen PTFI,” papar Bambang yang juga menjabat ketua DPR RI.
(Rmol) BP/JP
Komentar