Uncategorized
Beranda » Berita » Polri Ungkap Laboratorium Narkoba Rahasia di Berbagai Wilayah Indonesia

Polri Ungkap Laboratorium Narkoba Rahasia di Berbagai Wilayah Indonesia

Pengungkapan laboratorium narkoba terbesar di Indonesia.

JAKARTA – BP:  Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengintensifkan pengawasan terhadap keberadaan laboratorium narkoba rahasia yang kembali marak di Indonesia. Penguatan kerja sama dengan berbagai lembaga terkait terus dilakukan untuk deteksi dini dan penegakan hukum yang lebih efektif.

 

Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, pihaknya telah mengungkap lima laboratorium narkoba rahasia di berbagai wilayah Indonesia. “Pengungkapan ini terjadi di Semarang, Sunter Jakarta Utara, Bali, Sumatera Utara, dan Malang, Jawa Timur,” ujar Mukti saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Sindrom Patah Hati: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung Pria

 

Dilansir dari ANTARA, Mukti menjelaskan bahwa modus mendirikan laboratorium narkoba rahasia ini sebenarnya adalah metode lama yang kembali digunakan oleh para pelaku kejahatan narkoba. Pada awal tahun 2000-an, modus ini sempat marak sebelum akhirnya terendus oleh aparat penegak hukum.

 

“Pada awal tahun 2000-an, laboratorium narkoba rahasia menjamur hingga puncaknya pada tahun 2005, di mana Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono meninjau pabrik ekstasi dan sabu-sabu terbesar di Jalan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang berhasil diungkap,” kenang Mukti.

Greenpeace Kritik Pernyataan Bahlil Soal Tambang Raja Ampat

 

Namun, dengan semakin gencarnya penegakan hukum, modus ini berangsur-angsur hilang. Para pelaku kemudian beralih ke metode pengiriman narkoba melalui jalur laut menggunakan pelabuhan-pelabuhan tikus.

 

“Mereka mengirimkan narkoba dalam bentuk siap edar dari Aceh, Riau, Batam, Jambi, hingga ke Lampung, dan juga melalui Kalimantan dari Entikong sampai Kaltara,” jelas Mukti.

 

Seiring dengan terendusnya modus pengiriman ini, para bandar narkoba kembali ke metode lama dengan cara yang lebih canggih. “Kini mereka mengirimkan bahan-bahan kimia untuk memproduksi narkoba, bukan lagi prekursor,” tambah Mukti.

 

Berbagai laboratorium narkoba rahasia yang berhasil diungkap jajaran Polri antara lain tiga pabrik di Semarang pada April 2024, laboratorium jaringan Fredy Pratama yang mampu memproduksi 300 ribu butir ekstasi per bulan, serta laboratorium di Bali yang dikendalikan oleh dua warga negara asing asal Ukraina. Pada Juni, Bareskrim menggerebek laboratorium narkoba di Sumatera Utara yang mampu memproduksi 314 ribu butir ekstasi per bulan.

 

Pengungkapan terbaru adalah penggerebekan pabrik narkoba terbesar di Indonesia di Malang, yang memproduksi ganja sintetis dengan barang bukti 1,2 ton ganja sintetis siap edar dan bahan baku setara 2 ton.

 

Menurut Mukti, modus operandi para pelaku ini seringkali melibatkan penyewaan rumah tinggal atau rumah toko untuk dijadikan laboratorium narkoba. Aktivitas ini dikenal dengan istilah “clandestine laboratory” yang merujuk pada produksi narkoba secara cepat dan murah.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan