Tapanuli Selatan-BP: Untuk antisipasi para pelajar tidak keluyuran pada saat jam belajar serta menciptakan kenyamanan pada jam pelajaran disekolah, Polsek Batang Angkola di Pintu Padang Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) gelar Operasi Kasih Sayang, Kamis (15/11-2018).
Dalam operasi kasih sayang tersebut tim dari Polsek Batang Angkola berhasil mengamankan 15 orang pelajar dari beberapa lokasi permainan yakni di warnet dan warung kopi saat jam pelajaran berlangsung di sekolah, dimana pelajar tersebut berasal dari SMA/sederajat baik dari negeri maupun swasta dan seluruh pelajar tersebut dibawa ke Mapolsek Batang Angkola dan para guru serta orangtua siswa dipanggil ke Mapolsek.
Kapolsek Batang Angkola AKP Yuswanto SH didampingi Kanit Reskrim IPTU S Naibaho kepada wartawan mengatakan Operasi Kasih Sayang tersebut dilakukan juga merupakan tanggungjawab sebagai penegak hukum untuk menciptakan disiplin dan mencegah terjadi kenakalan remaja sekaligus mengantisipasi adanya peredaran narkoba yang belakangan ini sudah ada indikasi masuk kesekolah- sekolah karena informasi sudah banyak pelajar yang terlibat narkoba, jelasnya.
Dikatakan Kapolsek, kita melakukan pembinaan kepada mereka bersama para Kasek serta orangtua dan para pelajar yang terjaring dikembalikan setelah dibuat surat perjanjian agar mereka mentaati aturan dan peraturan sekolah masing-masing.
“Kita juga mengimbau agar masing-masing sekolah menjaga dan menasehati siswanya untuk tidak keluyuran pada jam pelajaran,” ujarnya.
Sementara itu Kepala SMAN 1 Batang Angkola Drs Taufik Hidayah didampingi guru yang siswanya ikut terjaring,mengatakan apresiasinya dengan operasi yang dilakukan aparat Polsek Batang Angkola dimana telah membantu pihak sekolah dalam menegakkan disiplin bagi para pelajar.
“Kita benar-benar terpukul dengan kejadian ini, karena setiap hari kita terus melakukan pembinaan. Baru kali ini ada siswa kita yang terjaring selama saya pimpinan di sekolah ini. Kita bersama guru-guru ketat dalam menerapkan disiplin disekolah ini,” terang Taufik yang mengaku siswanya izin mau berobat tapi ternyata terjaring operasi di warnet. (BP/AA)
Komentar