Padangsidimpuan-BP : Seorang warga Kota Padangsidimpuan berinisial SH, yang berbelanja pakaian di Jakarta, dinyatkan positif Covid-19 dan ditolak Otoritas Bandara saat hendak mau pulang dan perempuan paroh baya itu diminta menjalani isolasi dulu sampai dinyatakan sehat.
Tetapi, ibu rumah tangga yang keseharianya berjualan pakaian di Pusat Pasar Kota P. Sdimpuan itu nekat pulang menumpang Bus PT Antar Lintas Sumatera (ALS). Sepanjang perjalanan, dia berbaur dengan awak bus dan penumpang lainnya.
Informasi itu disampaikan oleh seseorang lewat pesan WhatsApp (WA) kepada Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang juga Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution pada Sabtu pagi (10/7-21).
Katanya, SH berangkat naik Bus ALS dari Jakarta pada Kamis (8/7-21) dan diperkirakan tiba di Kota Padangsidimpuan sekitar Sabtu (10/7-21). Sesuai kartu identitasnya, perempuan itu tercatat sebagai warga Kelurahan Panyanggar.
Namun setelah informasi itu diterima dan ditelusuri di lapangan, benar bahwa SH warga Kelurahan Panyanggar tetapi sudah beberapa bulan tinggal menetap di Kelurahan Losung Batu Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan.
Sejak pagi Tim Satgas Covid-19 Padangsidimpuan terus memantau posisi keberadaan Bus yang ditompanginya itu. Hingga akhirnya Bus tersebut masuk Loket di Jalan Imam Bonjol Padangmatinggi sekira pukul 20:00 Wib.
Begitu Bus berhenti, Tim Satgas Covid-19 didampingi personil Satpol PP, Polri dan TNI langsung mengarahkan sopir bersama kernet dan seluruh penumpang untuk menjalani Rapid Test/Swab Antigen.
Sementara terhadap SH, langsung diamankan dan dibawa ke tempat Karantina di Komplek Perkantoran Pemko Padangsidimpuan Desa Palopat Pijorkoling Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. Dia akan menjalani Isolasi sampai dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 juga Walikota P. Sidimpuan Irsan Efendi Nasution SH membenarkan informasi dan kejadian tersebut. Dari hasil RdT/Swab Antigen terhadap sopir, kernet dan penumpang Bus, semuanya Negatif kecuali penumpang yang sudah diamankan tersebut.
Di tempat isolasi, SH meminta agar menjalani Isolasi Mandiri di rumah. Namun hal itu sulit dipenuhi, mengingat dia terpapar di Jakarta. Sehingga belum diketahui secara pasti apakah yang menularinya itu jenis varian baru, Virus Delta atau Virus India.
“Sebagai antisipasi, kita tidak memenuhinya. Mengingat di Jakarta banyak ditemukan Virus Delta atau Virus India yang disebut-sebut lebih ganas dan lebih cepat penularannya,” jelas Irsan. (BP/SP1)
Komentar