HarianBatakpos.com – Pasar uang mengamati potensi penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat ini, seiring dengan respons positif terhadap pernyataan Gubernur bank sentral AS, Jerome Powell. Pada awal perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 108 poin atau 0,67 persen menjadi Rp16.077 per dolar AS.
“Pasar masih merespons positif pernyataan Jerome Powell, Gubernur bank sentral AS, setelah kebijakan moneter yang mengisyaratkan tidak adanya kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini,” kata Ariston Tjendra, seorang ahli pasar uang di Jakarta.
Data inflasi Indonesia pada bulan April 2024 yang baru dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (2/5) juga menunjukkan angka yang terjaga di kisaran target Bank Indonesia (BI), yakni 3,0 persen. Hal ini memberikan sentimen positif untuk rupiah.
“Pasar memperkirakan potensi penguatan rupiah ke kisaran Rp16.100 hari ini, dengan potensi resisten di sekitar Rp16.200,” ungkap Ariston.
Namun, perhatian pasar juga tertuju pada data Non-Farm Payroll (NFP) dan tenaga kerja lainnya yang akan dipublikasikan malam ini. “Jika data tenaga kerja AS malam ini menunjukkan kekuatan, dolar AS juga berpotensi menguat,” tambahnya.
Ariston juga menyoroti data tenaga kerja AS sebelumnya yang menunjukkan performa yang baik. “Data malam nanti bisa memberikan sentimen baru untuk pergerakan rupiah pekan depan. Data dari AS masih menjadi anchor pergerakan USD-IDR,” katanya.
Selain itu, pasar juga menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan data neraca perdagangan China pekan depan. “Ini bisa memberikan sentimen positif terhadap rupiah jika datanya bagus,” pungkas Ariston.
Komentar