Medan, HarianBatakpos.com – Presiden Prabowo Subianto berencana untuk membangun dua jenis sekolah unggulan, yaitu SMA Garuda dan Sekolah Rakyat.
Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Satryo Brodjonegoro, serta Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara kedua jenis sekolah tersebut.
Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda: Memahami Perbedaan
SMA Garuda akan menjadi institusi pendidikan bagi siswa berprestasi, dengan fokus pada persiapan untuk masuk ke perguruan tinggi ternama. Sekolah ini akan menerapkan kurikulum nasional dan internasional serta mengandalkan guru-guru berpengalaman.
Di sisi lain, Sekolah Rakyat ditujukan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan perhatian khusus terhadap mereka yang berada dalam kategori miskin ekstrem, dilansir dari CNN Indonesia.
SMA Garuda akan dibangun di 40 lokasi di seluruh Indonesia, sementara Sekolah Rakyat akan diujicobakan di Jabodetabek. “Presiden juga ingin membuat sekolah khusus untuk anak-anak yang tidak mampu,” ungkap Cak Imin. Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan pendidikan gratis bagi siswa yang membutuhkan.
Fasilitas dan Dukungan
Baik SMA Garuda maupun Sekolah Rakyat akan memiliki fasilitas asrama untuk memastikan kebutuhan gizi siswa terpenuhi. Namun, tujuan keduanya sangat berbeda. SMA Garuda berfokus pada siswa berprestasi, sedangkan Sekolah Rakyat berupaya memutus rantai kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan yang lebih baik.
Program ini diharapkan dapat membantu anak-anak dari keluarga miskin agar tidak terhambat dalam mendapatkan pendidikan yang layak. “Kami masih akan konsultasikan nanti ke Presiden,” kata Gus Ipul mengenai kemungkinan kolaborasi dengan sektor swasta.
Dengan adanya rencana pembangunan SMA Garuda dan Sekolah Rakyat, diharapkan akan ada peningkatan akses pendidikan di Indonesia. SMA Garuda akan menjadi tempat bagi siswa berprestasi, sementara Sekolah Rakyat akan membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperbaiki sistem pendidikan nasional.
Komentar