Medan, HarianBatakpos.com – Aktivis Nicho Silalahi menantang Prabowo Subianto untuk memberantas korupsi di Indonesia. Dalam postingannya, Nicho menuliskan permasalahan korupsi yang salah satunya berasal dari presiden sebelumnya, Joko Widodo. “Pak @prabowo kalau pemerintahan bapak serius mau brantas korupsi di negeri ini maka segera ‘TANGKAP ADILI JOKOWI,” katanya dikutip X Jumat (4/3/2025).
Nicho mengemukakan bahwa banyak dugaan penyelewengan uang negara selama era kepemimpinan Jokowi, yang berlangsung selama sepuluh tahun. “Sebab banyak dugaan penyelewengan uang negara di kepemimpinan @jokowi, misalnya bapak usut tuntas dari beberapa poin,” jelasnya. Dalam konteks ini, tantangan untuk Prabowo menjadi semakin relevan, mengingat permasalahan korupsi yang mengganggu stabilitas ekonomi dan kepercayaan publik, dikutip dari kompas.com.
Nicho menuliskan lima poin yang diklaimnya sebagai dugaan korupsi yang dilakukan di era Jokowi. Pertama adalah minyak oplosan berupa belanja masyarakat pertamax yang ternyata berisi pertalite sejak 2018-2024. “Dari Tahun 2018 – 2024 ± 1.000 T Uang Rakyat Dirampok Dengan Minyak Oplosan Beli Pertalite Bayar Pertamax,” sebutnya. Ini menunjukkan betapa seriusnya masalah yang dihadapi masyarakat terkait transparansi dan akuntabilitas.
Poin kedua adalah soal Perppu No 1 Tahun 2020 tentang kebijakan negara dan stabilitas sistem keuangan. Nicho menyatakan, “Keluarnya Perppu No 1 Tahun 2020 Sehingga Legallah Perampokan ± 2.000 T Uang Rakyat Dirampok Secara Berjamaah.” Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas kebijakan publik.
Melihat situasi ini, harapan masyarakat akan pemerintahan yang bersih dan berintegritas semakin mendesak. Tantangan yang diajukan Nicho kepada Prabowo untuk menuntaskan masalah korupsi bukan hanya sekadar retorika, tetapi juga sebuah panggilan untuk bertindak.
Dalam dunia politik yang penuh dengan tantangan, keberanian untuk mengusut dugaan korupsi adalah langkah awal menuju reformasi yang diharapkan. Apakah Prabowo akan merespon tantangan ini dan mengambil tindakan nyata?
Komentar