Jakarta-BP: Kunjungan Calon Presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto di Kelurahan Bulak, Surabaya, diwarnai aksi sambutan menyindir yang dilakukan simpatisan capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi), Selasa (19/2).
Sejumlah massa itu beberapa di antaranya membentangkan spanduk bertuliskan ‘Selamat datang Pak Prabowo di wilayah Bulak-Kenjeran kami menyambut sebagai tamu, tapi pilihan kami tetap nomor 01’.
Untung, salah satu perwakilan massa, mengatakan dalam aksinya mereka hanya ingin memberikan tanda bahwa di wilayah Kenjeran Surabaya, merupakan basis pendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Kami ikut prihatin. Kenapa di sini kandangnya Jokowi kok sampai begitu (mendatangkan Prabowo),” ujar Untung, di sela aksi.
Massa Jokowi ini, kata dia, sudah sejak pukul 09.00 WIB berkumpul di sepanjang jalan menuju tempat silaturahmi Alim ulama/kyai Jamiyah Ahtlith Tahoriqoh Syathoriyab An-Nahdliyyah, Kecamatan Kenjeran.
Di pondok itu, Prabowo dijadwalkan menghadiri acara deklarasi dukungan bersama para alim ulama, tokoh politik dan masyarakat.
Meski pendukung Jokowi terus meneriakkan yel-yel dukungan dengan membawa bendera PDI Perjuangan dan beberapa spanduk, mereka mengaku tak melakukan penolakan.
“Kami tidak menolak [kedatangan Prabowo] ini. Kita menyambut. Monggo (silahkan datang). Kita di sini saja (kalau Prabowo datang),” kata Untung yang juga politikus PDIP tersebut.
Untung pun memastikan aksi ini berjalan damai, lancar, tanpa adanya bentrok.
“Tidak akan mengadang. Kalau lewat ya nyanyi yel-yel nanti. Tapi tidak mengadang,” janjinya.
Pantauan di lapangan, di lokasi yang sama ada pula pendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Aparat kepolisian pun melakukan penjagaan demi mengantisipasi bentrokan.
Di satu sisi, politikus Gerindra Tri Susanti mengatakan acara yang bakal dihadiri Prabowo itu sebenarnya sudah berizin. Ia pun tak mengerti alasan kenapa ada massa lain yang melakukan aksi.
“Kita sudah sesuai izin mengadakan acara di pondok, tapi mereka mengadang. Setiap ada acara Pak Prabowo selalu diadang. Kami selalu diam,” kata Tri Susanti.
Ia pun menyesali ada aksi yang dilakukan Untung dkk. Menurutnya, meski berbeda pilihan, seharusnya masyarakat bisa saling menghormati.
“Siapa pun capres yang datang harus dihormati dan justru tak mendapat sambutan spanduk. Kami tidak bisa membiarkan begini, kita butuh keadilan,” ujar Tri.
(CnnIndonesia) BP/JP
Komentar