Harianbatakpos.com, Medan – Saat peringatan May Day kemarin, Presiden Prabowo menyampaikan pesan kuat akan menghapus outsourcing. Pesan impresif dan lantang ini layak diapresiasi dan perlu segera ditindaklanjuti.
Mulai saja dari Perusahaan BUMN dulu, Pak Presiden. Hapuskan praktik outsourcing dari perusahaan plat merah ini. Perusahaan negara harus memberi contoh terbaik untuk hal ini. Meski belum mewujud dalam bentuk Perpres ataupun Inpres, inisiatif BUMN-BUMN penting untuk memulainya, sebagai bentuk kepatuhan kepada Presiden dan contoh bagi sektor swasta dalam penghapusan outsourcing.
Mengapa dimulai dari BUMN? Karena ada dukungan kuat dari perjalanan kasusnya. Selain itu, kepemilikan negara di BUMN mayoritas sehingga mampu mengontrol orientasi kepentingan publik, termasuk kewajiban menyediakan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan.
Presiden sudah menunjukkan niat baik. Tinggal panggil Menteri BUMN, lalu jalankan seluruh keputusan rapat-rapat negara yang telah dihasilkan oleh DPR, Kemenaker, maupun KemenBUMN. Risalah dan poin rapat sejak tahun 2013 pasti terdokumentasi dengan baik di sana.
Implementasinya hanya menunggu “titah” Presiden saja kala itu. Kini, ketika pesan penghapusan outsourcing disampaikan ke publik, kami yakin Presiden mempertaruhkan pernyataan tersebut di hadapan masyarakat. Ini bukan omong kosong.
Jika upaya menghapus outsourcing di BUMN tak terwujud, maka sektor swasta bisa saja mengabaikannya.
GeberBUMN siap mengawal penghapusan outsourcing di BUMN. Praktik outsourcing dominan terjadi di BUMN seperti PLN, Pertamina, Telkom, PT Pelindo, dan lainnya. Berdasarkan pantauan kami sejak 2013, praktik outsourcing masih berlangsung dan mengabaikan hasil putusan rapat negara mengenai hal ini.
Komentar