Jakarta-BP: Bakal calon Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara pembekalan bacaleg Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam sambutannya, Prabowo sempat menyinggung tentang koalisi antara Gerindra, PKS, dan PAN yang terjalin cukup lama.
Sama seperti koalisi mereka di Pilkada DKI Jakarta 2017 sebelumnya, koalisi di Pilpres 2019 ini, diakui oleh Prabowo adalah koalisi tanpa perjanjian tertulis. Ia menyebut bahwa koalisinya terbentuk karena satu visi dan misi yang sama.
1. Tak ada perjanjian tertulis dalam koalisi
Di awal sambutannya, Prabowo mengungkapkan tentang kedekatan koalisi Gerindra, PKS, dan PAN. Diucapkan Prabowo, di antara ketiga partai tersebut telah terjadi koalisi de facto.
“Koalisi yang tidak ada perjanjian tertulis. Kadang-kadang di Indonesia perjanjian tertulis berlakunya sebentar sekali bahkan sering perjanjian tertulis tidak dihormati,” kata Prabowo dalam sambutannya di Grand Paragon, Jakarta Barat, Minggu (16/9).
2. Koalisi bersatu karena satu visi
Prabowo kemudian mengungkapkan bahwa koalisi de facto antara Gerindra, PKS, dan PAN adalah koalisi yang bersatu karena visi dan misi.
“Tetapi koalisi de facto terwujud karena visi yang sama, karena pandangan politik yang sama. Karena komitmen yang sama,” ucapnya.
3. Demokrat menambah kekuatan koalisi
Selain bersama dengan PKS dan PAN, Prabowo juga menyebut bahwa masuknya Partai Demokrat ke dalam koalisi memberikan kekuatan baru. Sehingga, ia menilai bahwa koalisinya menjadi semakin kuat.
“Alhamdulilah sekarang koalisi itu telah terbentuk secara lebih resmi dan kita diperkuat lagi oleh Partai Demokrat, sehingga kita memiliki suatu aliansi yang cukup kuat,” terang dia. (Idntimes/JP)
Komentar