Deli Serdang, harianbatakpos.com – Kasus premanisme Deli Serdang kembali terjadi. Seorang pria bernama Rio F Ginting (23) nekat memalak penjaga warung dengan mengaku sebagai anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Thommy Aruan. Aksi premanisme ini terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), dan menjadi viral di media sosial.
Peristiwa pemalakan oleh preman Deli Serdang tersebut diketahui terjadi di sebuah warung sembako di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan. Pelaku Rio F Ginting mengintimidasi penjaga warung hanya demi sebungkus rokok. Namun, pemilik warung enggan membuat laporan kepada pihak kepolisian.
Kasi Humas Polrestabes Medan AKP Syahri Ramadhan menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah menyarankan agar korban membuat pengaduan resmi, namun korban menolak. “Disuruhlah tukang rokok itu buat pengaduan, nggak mau karena hanya rokok sebungkus, mereka bilang ‘sudah lah nggak papa pak’,” ujar Syahri, Jumat (25/7/2025).
Sanksi Hukum Terkendala Laporan
Hingga Jumat sore, Rio F Ginting masih diamankan di Polsek Medan Tembung. Namun, karena belum ada laporan resmi dari korban, pelaku kemungkinan besar akan dibebaskan setelah 1×24 jam.
“Kalau nggak ada laporan, kita kembalikan karena dasar kita untuk menahan itu nggak ada kalau nggak ada yang keberatan,” jelas Syahri lebih lanjut.
Aksi preman yang mencatut nama pejabat polisi ini pertama kali terungkap melalui video yang beredar luas di media sosial Instagram. Informasi tersebut diterima pihak Polsek Medan Tembung dari laporan masyarakat yang menyaksikan video viral tersebut.
Viral di Media Sosial
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan pihaknya langsung mengirimkan personel ke lokasi usai menerima informasi. Saat sampai di lokasi kejadian, pelaku langsung diamankan dan dibawa ke kantor polisi.
“(Personel) cek TKP berdasarkan informasi masyarakat melalui akun Instagram perihal aksi premanisme dengan mencatut sebagai anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan,” ungkap Gidion.
Setelah diinterogasi, Rio F Ginting mengakui semua perbuatannya. Ia juga mengaku bahwa dirinya bukan anak pejabat polisi, dan pernyataan tersebut hanya dibuat untuk menakut-nakuti penjaga warung agar menuruti keinginannya.
“Pelaku menerangkan bahwa sebenarnya dia bukan anak Kasat Narkoba Polrestabes. Hal itu disampaikan pelaku untuk menakut-nakuti penjaga warung,” pungkas Gidion.
Kasus premanisme seperti ini menunjukkan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap aksi kekerasan ringan di masyarakat, terutama yang mengganggu rasa aman warga.
Ikuti berita kriminal terbaru dan informasi hukum lainnya hanya di saluran resmi harianbatakpos.com di WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar