Presiden Joko Widodo merespons pertanyaan wartawan terkait isu kenaikan harga beras di pasar, menyatakan perlunya melihat fakta-faktanya di lapangan. Menurut Presiden, para wartawan seharusnya melakukan pengecekan langsung di pasar untuk memperoleh data yang akurat.
“Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu. Coba di cek di Pasar Induk Cipinang, cek. Coba di cek lagi, ke Pasar Johar, ini yang pasar-pasar beras itu di cek, harganya turun atau naik,” ujar Presiden Joko Widodo di Jakarta usai menghadiri acara Rapat Pimpinan TNI dan Polri.
Jokowi menekankan bahwa ia secara rutin melakukan pengecekan harga beras setiap hari. “Cek di Pasar Johar Karawang, naik atau tidak (harga beras), turun atau tidak. Karena harian itu saya cek dan saya selalu mendapatkan angka-angka,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa pemerintah telah memasok pasar tradisional dan ritel modern dengan beras Bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai upaya menekan atau menurunkan harga beras.
Arief menjelaskan bahwa harga gabah sudah mulai terkoreksi, dari sebelumnya berkisar antara Rp8.000-Rp8.600, kini rata-rata nasional berada di angka Rp7.100. Harga gabah tersebut mempengaruhi harga beras yang dijual di pasar, menurut Arief.
Komentar