Nasional
Beranda » Berita » Presiden Jokowi Evaluasi Desakan Mundurnya Menkominfo Pasca Peretasan PDNS

Presiden Jokowi Evaluasi Desakan Mundurnya Menkominfo Pasca Peretasan PDNS

HarianBatakpos.com, JAKARTA  BP: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan respons terhadap petisi daring yang menyerukan agar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengundurkan diri setelah kejadian peretasan yang melanda Pusat Data Nasional

 

Sementara (PDNS). Jokowi menyatakan bahwa desakan ini sedang dalam tahap evaluasi, namun belum memberikan detail mengenai hasil evaluasi terhadap kinerja Menkominfo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum relawan Jokowi Projo.

Tel Aviv Hancur: Iran Balas Serangan Israel dengan Rudal Mematikan!

 

Dalam konferensi pers di Karawang, Jawa Barat, Jokowi mengungkapkan bahwa semua hal terkait peristiwa peretasan PDNS dan desakan mundur Menkominfo sedang dievaluasi secara menyeluruh. Presiden menegaskan pentingnya menemukan solusi backup data untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

 

Upaya mencari solusi yang komprehensif menjadi fokus utama untuk mengantisipasi kemungkinan serangan yang lebih lanjut.

Gaji Kepala Daerah Rendah, Korupsi Tinggi: Apa Solusinya?

 

Peretasan PDNS 2 di Surabaya pada tanggal 20 Juni sebelumnya telah menyebabkan berbagai layanan publik lumpuh. Serangan ini dilakukan menggunakan ransomware brain cipher, yang dimasukkan melalui upaya menonaktifkan Windows Defender. Sebanyak 282 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang menggunakan PDNS 2 menjadi korban peretasan.

 

Seperti dilansir dari Lambeturah.co.id, Dari jumlah tersebut, 44 instansi telah memulai proses pemulihan data karena memiliki cadangan data yang tersedia. Sementara itu, 238 instansi lainnya masih dalam pemantauan aktif. Para peretas menuntut tebusan sejumlah US$8 juta atau sekitar Rp131 miliar kepada pemerintah untuk mengembalikan data yang mereka kuasai di PDNS 2 Surabaya.

 

Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga mengalami kesulitan dalam melacak identitas peretas yang melakukan serangan terhadap PDNS 2. Situasi ini menekankan pentingnya penguatan sistem keamanan dan deteksi cyber untuk mencegah serangan peretasan yang merugikan.

 

Presiden Jokowi menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan masalah peretasan PDNS dengan serius, dan upaya pencegahan yang kuat perlu diprioritaskan untuk melindungi data penting negara dari ancaman cyber yang semakin kompleks. Evaluasi dan tindak lanjut yang tepat akan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan keamanan informasi di era digital yang terus berkembang.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan