Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan harapannya bahwa program Mekaar dari Permodalan Nasional Madani (PNM) diharapkan mampu meningkatkan kelas usaha para pengusaha UMKM. Pada pertemuan dengan peserta program PNM Mekaar di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Presiden Jokowi menyatakan bahwa program tersebut dapat memberikan peluang para pelaku UMKM untuk tumbuh dan berkembang.
“Kalau yang mikro bisa menjadi kecil, yang kecil bisa menjadi menengah, yang menengah bisa menjadi besar. Tapi memang harus setahap demi setahap,” kata Presiden.
Presiden mengapresiasi partisipasi para pengusaha UMKM dalam program PNM Mekaar dan mengungkapkan kegembiraannya melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pinjaman yang diberikan kepada para nasabah PNM Mekaar.
“Total pinjaman yang diberikan PNM Mekaar kepada para nasabah telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” ungkapnya.
Selain itu, Presiden menyoroti bahwa tingkat kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) PNM Mekaar lebih rendah dibandingkan dengan perbankan konvensional. Hal ini dianggap sebagai bukti komitmen dan disiplin nasabah dalam melakukan pengembalian pinjaman.
“Padahal di bank itu ada yang 2 persen, 3 persen yang kredit macet. Ini kecil sekali artinya ibu-ibu disiplin karena semangat kerja keras untuk menghasilkan produk UMKM apapun. Ini yang saya senang,” ungkap Presiden.
Presiden Jokowi memberikan dukungan kepada para pengusaha UMKM dan mendorong mereka untuk tetap optimis menghadapi berbagai permasalahan usaha. Beliau menekankan pentingnya berfokus pada tahapan-tahapan usaha dan memanfaatkan program Mekaar sebagai modal usaha yang dapat dielola dengan baik.
“Yang namanya usaha itu memang tahapan demi tahapan. Jangan pesimis,” tambahnya.
Dengan menjadi nasabah PNM Mekaar, para pengusaha UMKM telah diberikan kepercayaan untuk mengelola pinjaman sebagai modal usaha. Presiden Jokowi berharap bahwa kepercayaan tersebut akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk bekerja keras dalam meningkatkan ekonomi keluarga dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut adalah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.
Komentar