Jakarta, HarianBatakpos.com -Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan strategi menghadapi dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) menyebut bahwa strategi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah dinamika perdagangan global.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno, mengatakan bahwa Presiden Prabowo memiliki pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan perdagangan global. Hal ini menjadi kekuatan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Strategi Presiden Prabowo dalam Menghadapi Tarif Impor AS
Menurut PCO, ada tiga strategi utama yang diterapkan oleh Presiden Prabowo untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun menghadapi tantangan global seperti tarif impor AS.
1. Memperluas Mitra Dagang
Presiden Prabowo telah mengambil langkah konkret dengan memperluas mitra dagang Indonesia melalui berbagai perjanjian bilateral dan multilateral. Indonesia telah menandatangani perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Selain itu, Indonesia juga mengajukan keanggotaan dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) untuk memperkuat posisi dalam perdagangan internasional.
“Langkah ini semakin memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional. Keanggotaan Indonesia di BRICS memperkuat berbagai perjanjian dagang multilateral,” kata Noudhy.
2. Hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA)
Strategi kedua adalah percepatan hilirisasi sumber daya alam guna meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Untuk mendukung upaya ini, Presiden Prabowo meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang akan mendanai serta mengelola proyek hilirisasi di sektor-sektor utama seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
“BPI Danantara akan mempercepat hilirisasi SDA strategis di Indonesia sehingga ekonomi nasional semakin mandiri dan berdaya saing tinggi,” jelas Noudhy.
3. Memperkuat Daya Beli Masyarakat
Presiden Prabowo juga fokus pada peningkatan daya beli masyarakat melalui program yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat. Salah satu program unggulannya adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia. Selain itu, Prabowo juga merancang pendirian 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa, membuka jutaan lapangan kerja baru, serta mendorong perputaran uang di daerah.
“Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” kata Noudhy.
Tarif Impor AS dan Dampaknya terhadap Indonesia
Sebagai informasi, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penerapan tarif impor dan bea masuk sebesar 32 persen untuk Indonesia. Kebijakan ini diumumkan pada Rabu (2/4/2025) waktu AS dalam acara yang disebut sebagai “Hari Pembebasan” atau “Liberation Day”. Trump mengklaim bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan menyamakan kedudukan dengan negara-negara lain yang telah menerapkan tarif tinggi pada impor AS.
Komentar