“Nanti akan berangkat sama-sama pada tanggal 3 April 2025, mudah-mudahan bisa dilepas oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto,” kata Suharyanto saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa.
Pemerintah berencana mengirim dua pesawat pada 3 April. Pesawat pertama akan membawa delegasi pemerintah, personel TNI, dan petugas dari Kementerian Kesehatan. Sementara itu, pesawat kedua akan mengangkut bantuan logistik dari pemerintah dan sektor swasta dengan total muatan sekitar 80 ton. “Satu pesawat kargo dengan isinya adalah barang-barang yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat terdampak bencana,” tambah Suharyanto.
BNPB sendiri telah menerjunkan 53 personel, termasuk petugas dari Basarnas dan Baznas, untuk membantu proses evakuasi korban gempa di Myanmar. Basarnas bertugas dalam pencarian dan pertolongan korban, sementara Baznas mendukung operasional pencarian. “Basarnas tugasnya adalah mencari korban, pencarian pertolongan. Syukur-syukur masih ketemu yang hidup. Tapi kalau pun tidak hidup, ya nggak apa-apa, mungkin jenazah,” ujar Suharyanto.
Para personel ini akan bertugas selama satu minggu ke depan, namun misi kemanusiaan diperkirakan akan berlangsung selama satu bulan. “Saya kemarin menyarankan kepada pemerintah sebulan. Kenapa sebulan? Ini pengalaman berdasarkan di tempat-tempat lain,” jelas Suharyanto.
Bantuan kemanusiaan dari Indonesia ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat Myanmar yang terdampak gempa bumi.
Komentar