Gresik, HarianBatakpos.com – Kasus kekerasan terhadap hewan kembali mencoreng media sosial. Seorang pria di Gresik terekam memberi makan ular peliharaan dengan kucing hidup, memicu kemarahan publik. Video viral penyiksaan hewan ini sontak membuat netizen geram, hingga pelaku akhirnya berhasil ditangkap aparat kepolisian usai sempat melarikan diri ke Lamongan.
Pelaku berinisial AN itu diamankan oleh tim Polres Gresik setelah aksinya memposting konten kejam terhadap hewan viral di Instagram. Aksi ini tidak hanya melanggar norma sosial, tetapi juga masuk dalam kategori tindak pidana kekerasan terhadap satwa.
“Sudah kita amankan. Pelaku sempat melarikan diri ke Lamongan,” ujar Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mehenu, Sabtu (23/5/2025).
Rovan menjelaskan, setelah menerima laporan dari Yayasan Rumah Singgah Clow melalui layanan Lapor Pak Kapolres Cak Roma, pihak kepolisian bergerak cepat. Pelaku diamankan sekitar pukul 21.00 WIB di kawasan Lamongan.
“Begitu laporan masyarakat masuk ke hotline kami, tim langsung bergerak dan berhasil menangkap pelaku di Lamongan,” tambah Rovan.
Video berdurasi 58 detik itu memperlihatkan seekor kucing mati yang ditaruh di atas tubuh ular sanca bodo putih dengan corak kuning. Terdengar suara pria yang menyebut makanan ularnya sebagai makanan “mahal” dan “istimewa”. Hal ini membuat netizen mengecam dan menilai pelaku melakukan penyiksaan terhadap kucing demi konten viral media sosial.
“Gak mewah yok opo iki ulo ku. Ulo paling istimewa, satu-satunya,” terdengar dalam video yang telah ditonton ratusan ribu kali itu.
Motif pelaku melakukan aksi sadis tersebut masih dalam pendalaman. Kapolres menyebut AN kini sedang dalam perjalanan menuju Polres Gresik untuk menjalani pemeriksaan intensif.
“Saat ini pelaku dalam perjalanan ke Polres, nanti akan kami update hasil pemeriksaannya,” jelas Rovan.
Kapolres juga menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta menindak tegas setiap tindakan kekerasan terhadap makhluk hidup, apalagi yang dilakukan demi sensasi konten media sosial.
“Kami imbau masyarakat, laporkan jika menemukan tindakan serupa. Gunakan hotline atau layanan Lapor Pak Kapolres Cak Roma,” tegas Rovan.
Sementara itu, pihak Yayasan Rumah Singgah Clow menyampaikan terima kasih kepada aparat kepolisian yang cepat merespons laporan mereka. Mereka berharap kejadian ini menjadi pelajaran dan tidak terulang kembali, terutama untuk kepentingan konten yang melanggar hukum dan etika.
“Sudah kami laporkan dan langsung direspon cepat. Harapan kami, pelaku segera diproses hukum,” ujar perwakilan yayasan tersebut.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar