Jakarta, HarianBatakpos.com – Erick Thohir resmi ditunjuk sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Penunjukan ini diumumkan oleh Prabowo dan Gibran di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Minggu malam (20/10/2024), sementara pelantikan dilaksanakan pada hari ini, Senin (21/10/2024). Penunjukan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN ini menandai kelanjutan tugasnya, mengingat ia sebelumnya juga menjabat posisi serupa pada era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Dengan pengalaman yang luas, Erick Thohir melanjutkan peran pentingnya di sektor BUMN untuk periode 2024-2029 dalam kabinet Prabowo.
Sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir memiliki rekam jejak yang solid dalam dunia bisnis. Sebelum terjun ke dunia pemerintahan, ia dikenal sebagai pebisnis sukses, menjabat sebagai komisaris dan direktur utama di berbagai perusahaan ternama di Indonesia. Lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970, Erick Thohir adalah putra ketiga dari Mochamad Teddy Thohir, seorang pebisnis kawakan. Dua saudara kandungnya, Garibaldi Thohir yang dikenal sebagai Boy Thohir dan Rika Thohir, juga berkarier di bidang bisnis.
Erick Thohir merupakan pendiri grup Mahaka, sebuah induk perusahaan multimedia yang memiliki berbagai unit bisnis, termasuk media massa, periklanan, dan olahraga. Pengalaman Erick dalam dunia bisnis termasuk menjabat sebagai Komisaris Utama Mahaka Media (2010-2019), Presiden Klub Inter Milan (2013-2016), dan Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk, induk perusahaan ANTV, pada periode 2014-2019. Erick juga pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama tiga periode (2006-2019) serta Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) pada periode 2006-2010.
Selain itu, Erick Thohir memiliki peran penting dalam dunia olahraga sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak 16 Februari 2023. Berbekal pengalaman tersebut, Erick membawa perspektif berharga dalam menjalankan kementerian yang mengelola perusahaan negara.
Erick Thohir tidak hanya dikenal di dunia bisnis dan olahraga, tetapi juga di dunia pendidikan. Ia meraih gelar Associate of Arts di bidang Komunikasi dari Glendale College, Amerika Serikat, serta gelar Bachelor of Arts di bidang Periklanan dari American College dan Master of Business Administration dari National University of California.
Dalam hal kekayaan, Erick Thohir tercatat memiliki total kekayaan yang mencapai Rp 2,31 triliun berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Harta yang dimiliki Erick Thohir termasuk 34 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 419,67 miliar, empat kendaraan senilai Rp 4,96 miliar, serta harta bergerak lainnya senilai Rp 28,57 miliar. Selain itu, ia memiliki surat berharga senilai Rp 1,72 triliun dan kas senilai Rp 192,35 miliar.
Komentar