Medan, HarianBatakpos.com – Hasto Wardoyo resmi terpilih sebagai Wali Kota Yogyakarta 2024 usai melalui kontestasi Pilkada yang ketat. Kemenangan Hasto menjadi harapan baru bagi warga Kota Pelajar, terlebih dengan program unggulannya yang menyoroti penanganan sampah, pembangunan sumbu filosofi, dan peningkatan SDM melalui konsep “One Village One Sister University”.
Pasangan Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan yang maju sebagai paslon nomor urut 02 meraih 87.845 suara berdasarkan hasil rekapitulasi suara Pilkada 2024 tingkat Kota Yogyakarta pada Minggu (1/12/2024). Mereka unggul dari paslon nomor urut 03 Afnan Hadikusumo–Singgih Raharjo dengan 63.876 suara dan paslon 01 Heroe Poerwadi–SW Supena yang memperoleh 45.518 suara. Kemenangan ini menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap visi dan misi Hasto Wardoyo sebagai Wali Kota Yogyakarta.
Komisioner KPU Kota Yogyakarta, Erizal, menyebut masyarakat sudah dapat mengakses hasil rekapitulasi suara melalui laman infopemilu.kpu.go.id, termasuk data 651 TPS di 14 kecamatan Kota Yogyakarta. Hal ini menunjukkan transparansi proses demokrasi yang mengantar Hasto Wardoyo menjadi Wali Kota Yogyakarta 2024.
Usai dilantik awal 2025, Hasto-Wawan berkomitmen tancap gas lewat program kerja 100 hari pertama. Fokus utama mereka mencakup penanganan sampah, realisasi program “One Village One Sister University”, dan pengembangan kawasan sumbu filosofi. Masalah sampah menjadi perhatian serius Hasto, terlebih menjelang musim hujan yang memperparah dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Menurut Hasto, pemanfaatan unit pengelolaan sampah di Nitikan, Kraton, dan Karangmiri harus dimaksimalkan. Dua unit insinerator yang diboyong Pemkot Yogyakarta akhir 2024 akan digunakan secara optimal agar menghasilkan zero waste. “Kita akan ukur kapasitasnya, target kita zero waste,” tegas Hasto Wardoyo, Wali Kota Yogyakarta terpilih.
Tak hanya fokus pada kebersihan kota, Hasto juga menaruh perhatian besar terhadap peningkatan kualitas SDM. Lewat program “One Village One Sister University”, kampung-kampung akan didampingi universitas dan perusahaan sesuai potensi lokal. Hasto menyebut tak semua kampung dijadikan wisata, namun bisa dikembangkan sebagai kampung industri, budaya, atau UMKM yang relevan dengan profil kampung tersebut.
Pembangunan kawasan sumbu filosofi juga jadi agenda penting di masa awal pemerintahannya. Garis imajiner ini dianggap sebagai simbol budaya, sejarah, dan keistimewaan Yogyakarta yang perlu ditonjolkan untuk mendongkrak sektor pariwisata. Hasto Wardoyo berjanji sebagai Wali Kota Yogyakarta akan segera berkonsultasi dengan Gubernur DIY agar pengembangan kawasan ini bisa segera direalisasikan.
Tak hanya soal program kerja, publik juga penasaran dengan harta kekayaan Hasto. Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 28 Februari 2024, Hasto memiliki total kekayaan sebesar Rp 5,62 miliar. Sebagian besar berupa tanah dan bangunan senilai Rp 3,9 miliar yang tersebar di Kota Yogyakarta dan Sleman.
Aset kendaraan bermotornya mencapai Rp 518 juta, termasuk berbagai jenis sepeda motor dan mobil, seperti Mazda 3 dan Honda Freed. Ia juga memiliki dua sepeda Polygon serta kas senilai Rp 2,18 miliar. Meski demikian, Wali Kota Yogyakarta 2024 ini tercatat memiliki utang sebesar Rp 1,13 miliar.
Dengan kemenangan ini, Hasto Wardoyo siap mengemban tanggung jawab sebagai Wali Kota Yogyakarta 2024. Harapan besar masyarakat kini tertuju pada keberhasilan implementasi program-program yang telah dijanjikan sejak masa kampanye, terutama dalam penanganan sampah, pemberdayaan kampung, dan pengembangan wisata berbasis budaya melalui sumbu filosofi.
Komentar