Jakarta, harianbatakpos.com – Harta kekayaan Krisna Mukti kembali menjadi sorotan publik usai sang aktor senior membongkar kisah pahitnya saat gagal maju sebagai calon legislatif pada Pemilu 2019. Dalam siniar bersama Melaney Ricardo di YouTube yang tayang Rabu (9/4/2025), Krisna blak-blakan soal modal besar yang dikeluarkannya dan kondisi finansialnya setelah gagal terpilih.
Krisna Mukti yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014–2019 dari fraksi PKB, mengaku hanya sekali melaporkan harta kekayaan Krisna Mukti ke KPK melalui LHKPN, tepatnya pada 1 Desember 2014. Berdasarkan data dari elhkpn.kpk.go.id, total kekayaan yang ia laporkan saat itu mencapai Rp2,2 miliar. Aset tersebut terdiri dari dua unit mobil pribadi, giro, dan piutang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp1,1 miliar.
Rinciannya mencakup dua mobil mewah, yaitu Audi A4 dan Mitsubishi Outlander yang diperoleh dari hasil sendiri. Krisna juga memiliki giro senilai Rp7,6 juta. Tidak tercatat adanya kepemilikan tanah dan bangunan maupun surat berharga atas nama Krisna Mukti dalam laporan tersebut. Hingga saat pelaporan, ia juga tidak memiliki utang, sehingga total harta kekayaan Krisna Mukti mencapai Rp2.237.694.000.
Namun nasib berkata lain saat ia kembali mencalonkan diri di Pileg 2019. Kepada Melaney, Krisna mengaku menghabiskan lebih dari Rp10 miliar demi maju sebagai calon legislatif. “Gue terpuruk waktu mencalonkan yang kedua. Gue incumbent, pikirnya bisa terpilih lagi,” kata Krisna. Tapi nyatanya, semua harapan pupus. Ia bahkan harus menjual tiga mobil pribadinya dan menghabiskan seluruh tabungannya demi kampanye.
“Tabungan gue habis, nol, bahkan bisa dibilang minus. Mobil gue, tiga, habis,” ujar Krisna. Semua aset yang dulunya tercatat dalam harta kekayaan Krisna Mukti, satu per satu lenyap demi perjuangannya di dunia politik. Meski gagal, ia menganggap biaya kampanyenya tergolong kecil jika dibandingkan kandidat lain yang konon menghabiskan Rp15 hingga Rp20 miliar.
Sebagai informasi, Krisna Mukti pertama kali berhasil melenggang ke Senayan pada Pileg 2014 lewat PKB dengan perolehan 31.987 suara dari dapil Jawa Barat VII. Ia kembali mencoba peruntungan di 2019 namun gagal, dan pada Pileg 2024 kembali maju lewat partai NasDem di dapil Jatim I, namun hasilnya tetap sama gagal.
Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar