Jakarta, HarianBatakpos.com – Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra resmi ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk periode 2024-2029 dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Pengangkatan ini menandai babak baru dalam kepemimpinan BIN, menggantikan Budi Gunawan yang sebelumnya menjabat.
Herindra, yang lahir pada 30 November 1964 di Magelang, Jawa Tengah, memiliki latar belakang militer yang kuat. Sebelum diangkat sebagai Kepala BIN, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan sejak 23 Desember 2020 di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Dengan pengalamannya yang luas di dunia militer, Herindra diharapkan mampu membawa perubahan strategis dalam sistem intelijen nasional.
Sebagai seorang perwira tinggi, perjalanan karir Herindra dimulai setelah lulus dari Akademi Militer pada tahun 1987, di mana ia meraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik. Setelah itu, ia bergabung dengan Kopassus dan menjalani berbagai pelatihan intensif yang membentuk keterampilan militernya. Ia juga menempuh pendidikan lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat serta Sekolah Staf Angkatan Bersenjata Malaysia.
Selama bertugas di militer, Herindra menduduki berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia dan Inspektur Jenderal Tentara Nasional Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi, di mana ia terlibat aktif dalam pengamanan dan pemberantasan kriminalitas di wilayah tersebut. Salah satu pencapaian pentingnya adalah operasi penanggulangan pembalakan liar di Riau yang berhasil mengembalikan 27 ton kayu ilegal pada tahun 2005.
Sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Herindra memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung kebijakan pertahanan nasional, menjaga kedaulatan negara, serta meningkatkan keamanan Indonesia. Dengan latar belakangnya yang kaya di bidang intelijen dan hubungan internasional, ia diharapkan mampu menghadapi tantangan kompleks yang dihadapi negara saat ini.
Di luar karir militernya, Herindra merupakan suami dari drg. Eka Diyah Rusyati dan ayah dari satu anak. Dedikasi serta komitmennya terhadap pertahanan negara menjadikannya salah satu tokoh militer terkemuka di Indonesia.
Komentar