Ekonom Konstitusi, Defiyan Cori, memberikan apresiasi terhadap program Electrifying Agriculture (EA) atau elektrifikasi pertanian yang dijalankan oleh PT PLN (Persero). Menurutnya, program ini bukan hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan tetapi juga menguntungkan dari segi ekonomi.
Defiyan Cori menyatakan bahwa EA, yang dijalankan oleh PT PLN, adalah inovasi nyata untuk mewujudkan transisi energi yang berkeadilan di Indonesia. Program ini memberikan multiplier effect yang nyata dan sekaligus mendukung aspek keadilan.
Program EA memungkinkan petani yang sebelumnya bergantung pada Bahan Bakar Minyak (BBM) atau solar untuk beralih menggunakan listrik. Defiyan melihat bahwa penggunaan energi listrik secara bertahap akan dihasilkan oleh pembangkit yang bersumber dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT), menjadikannya lebih ramah lingkungan dibanding BBM yang bersumber dari energi fosil.
Petani, melalui program ini, dapat berkontribusi langsung dalam mewujudkan transisi energi. Dengan beralih dari BBM menjadi listrik, operasional petani menjadi lebih hemat karena biaya listrik cenderung lebih murah daripada BBM.
Dampak positif tidak hanya dirasakan secara mikro oleh petani, tetapi juga secara makro terhadap perekonomian. Penggunaan listrik pada sektor pertanian dapat meningkatkan produktivitas karena ketersediaan listrik lebih mudah diakses dan pasokannya memadai.
Defiyan menyatakan bahwa EA mendapat sambutan positif dari masyarakat, dan jumlah partisipan terus meningkat tiap tahun. Hingga akhir 2023, program EA telah diikuti oleh lebih dari 240.000 masyarakat di seluruh Indonesia, mengalami peningkatan sekitar 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Produktivitas masyarakat yang terlibat dalam EA tercermin dari peningkatan penggunaan listrik. Pada akhir 2023, penggunaan listrik khusus untuk EA mencapai lebih dari 5 TerraWatt hour (TWh), meningkat sekitar 9% dibandingkan dengan akhir 2022 yang mencapai 4,66 TWh.
Komentar