Kesehatan
Beranda » Berita » Program Makan Bergizi: Menghadapi Malnutrisi dengan Inspirasi dari Jepang

Program Makan Bergizi: Menghadapi Malnutrisi dengan Inspirasi dari Jepang

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Barat (Kalbar) resmi digelar di Kota Pontianak dan Kabupaten Landak,
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Barat (Kalbar) resmi digelar di Kota Pontianak dan Kabupaten Landak,

Medan,  HarianBatakpos.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Barat (Kalbar) resmi diluncurkan di Kota Pontianak dan Kabupaten Landak. Inisiatif ini bertujuan untuk menanggulangi masalah malnutrisi di kalangan anak-anak. Seperti yang terlihat di Jepang, program makan bergizi di sekolah dapat menjadi langkah strategis dalam pembangunan sumber daya manusia jangka panjang.

Penerapan Program Makan Bergizi di Sekolah

Sejak tahun 1889, Jepang telah menerapkan program makan bergizi di sekolah yang dimulai dari sebuah sekolah di prefektur Yamagata. Menu awalnya sederhana, terdiri dari nasi, ikan, dan sayuran. Menurut Prof. Naomi Aiba, Ph.D, meskipun program ini sempat terhenti akibat perang, pada tahun 1947, UNICEF memberikan bantuan berupa susu untuk meningkatkan status gizi anak. “Pemerintah Jepang kemudian melembagakan program ini dengan undang-undang pada tahun 1948,” ungkapnya, dilansir dari kompas.com.

Dari waktu ke waktu, variasi menu semakin bertambah dan berkualitas. Pendidikan makanan (Shokuiku) menjadi bagian penting dari program ini, di mana anak-anak diajarkan pentingnya pola makan sehat. “Di tahun 2005, UU pendidikan pangan disahkan untuk memastikan anak-anak mendapatkan pengetahuan tentang gizi,” ujar Naomi.

Makanan Bergizi di Sekolah: Membangun Kebiasaan Sehat Anak

Menu Bergizi dan Pendidikan Pangan Berkelanjutan

Pendidikan gizi tidak hanya berlangsung di sekolah. Makan siang di sekolah Jepang berlangsung selama 190 hari dalam setahun, memungkinkan penerapan pembelajaran yang berkelanjutan. “Makan siang hanyalah satu kali dalam sehari, pengalaman di sekolah harus dipraktikkan di rumah,” tambahnya.

Dengan pelaksanaan program MBG di Indonesia, diharapkan dapat meniru keberhasilan Jepang dalam menangani masalah gizi anak. “Program ini bukan pekerjaan yang gampang, Jepang butuh waktu puluhan tahun,” kata Dr. Nyoto Suwignyo dari Badan Gizi Nasional.

Melalui program makan bergizi, diharapkan anak-anak di Indonesia dapat mengatasi masalah malnutrisi. Kerja sama antara berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini.

Pengemulsi Makanan: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Usus Anda

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan