JAKARTA – BP: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka diklaim mampu menghidupkan kembali agroindustri di pedesaan. Program ambisius ini tidak hanya bertujuan memberi makanan sehat kepada anak-anak sekolah, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat di desa.
Anggawira, Sekretaris Jenderal BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), menegaskan bahwa program ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan mendorong pertumbuhan sektor pertanian serta industri di pedesaan. Dalam acara diskusi bertajuk “Mengurai Pekerjaan Rumah Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk Memberdayakan dan Mengembangkan UMKM” yang digelar di Jakarta, Kamis malam, Anggawira menyampaikan optimismenya terhadap dampak positif program MBG.
“Ini akan menciptakan suatu ekosistem yang bisa menopang pembukaan lapangan pekerjaan dan juga membuka agroindustri di pedesaan,” ujar Anggawira, dilansir dari Wartakota.
Program ini tidak hanya fokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga meningkatkan permintaan produk pertanian. Hal ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan agroindustri di daerah pedesaan, menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Hasan Nasbi, anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi, menegaskan bahwa rumor terkait anggaran makan bergizi gratis yang dipangkas menjadi Rp 7.500 per anak hanyalah isu dan tidak resmi dari tim. Fokus utama adalah ketercukupan gizi, dengan menu yang disesuaikan berdasarkan standar kecukupan gizi oleh ahli.
“Ukuran kami adalah ketercukupan gizi yang ditentukan oleh ahli gizi. Sampai saat ini belum ada angka tertentu yang menjadi patokan,” kata Hasan.
Setiap wilayah di Indonesia memiliki keberagaman sumber gizi dan menu lokal yang berbeda. Oleh karena itu, pemenuhan standar gizi akan disesuaikan dengan ketersediaan bahan makanan di masing-masing daerah.
“Di berbagai wilayah, untuk memenuhi standar gizi, jenis menunya berbeda-beda sesuai dengan ketersediaan bahan makanan dan jenis menu lokal di masing-masing tempat. Dari sisi harga tentu juga akan berbeda-beda nilainya,” terangnya.
Komentar