Jakarta-BP Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan diluncurkan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada 2025 mendatang mendapat kritik dari Bank Dunia. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan jawaban tegas terhadap kritikan tersebut.
Bank Dunia dalam laporan ‘The Indonesia Economic Prospects (IEP) Juni 2024’ menyatakan bahwa program MBG tidak akan berdampak signifikan pada pengentasan stunting. Namun, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa tujuan utama program ini bukan hanya untuk mengatasi stunting, melainkan juga untuk meningkatkan skor Program for International Student Assessment (PISA) Indonesia.
“Program makanan bergizi ini tidak hanya untuk pertumbuhan fisik anak-anak tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita. Tujuannya adalah meningkatkan skor PISA, bukan hanya fokus pada stunting,” kata Airlangga saat ditemui di kantornya di Jakarta, Jumat (28/6/2024).
Sebagai informasi, PISA adalah penilaian internasional yang dilakukan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk mengevaluasi prestasi siswa berusia 15 tahun dalam bidang Matematika, Membaca, dan Sains. Pada laporan terbaru, skor PISA Indonesia turun tajam, yang mencerminkan tantangan besar dalam mutu pendidikan di Tanah Air.
Airlangga juga menekankan bahwa selain meningkatkan prestasi akademik, program makan bergizi ini diharapkan dapat memperbaiki keragaman pola makan dan mengurangi anemia pada anak-anak sekolah. “Kritikan Bank Dunia memang valid, tetapi kita harus melihat manfaat jangka panjang dan multi-aspek dari program ini,” ujarnya.
Pemerintah optimis bahwa dengan pelaksanaan program MBG, mutu pendidikan dan kesehatan anak-anak Indonesia akan meningkat, serta membawa dampak positif yang luas bagi masa depan generasi muda.
Komentar