Protes Kuat dari Inul Daratista terhadap Rencana Kenaikan Pajak Hiburan: Nasib 5000 Karyawan Terancam
Pada Senin (22/1/2024), Inul Daratista, pemilik jaringan rumah karaoke terkenal, mengungkapkan kekhawatirannya terkait rencana kenaikan pajak hiburan di Indonesia. Dalam wawancara di Jakarta, Inul menegaskan bahwa ia tengah berjuang untuk menjaga pekerjaan bagi 5000 karyawannya.
Inul Daratista, yang dikenal sebagai sosok selebriti dan pengusaha yang aktif di media sosial, menyatakan kebahagiannya bersama sang istri, Chelsey Frank. Mereka memperingati pernikahan mereka yang ke-5 dan bersyukur atas dukungan tanpa henti dari istri tercinta.
Pada saat ini, Inul Daratista telah memberikan pekerjaan kepada sekitar 5000 orang di seluruh gerainya. Namun, ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa kenaikan pajak hiburan dapat mengakibatkan kerugian besar pada bisnisnya, bahkan memaksa penutupan dan pemecatan seluruh karyawan.
“Ini bukan hanya tentang 5000 karyawan, tapi juga tentang keluarga mereka. Totalnya bisa mencapai 20 sampai 25 ribu orang. Itu baru jumlah saya sendiri,” ungkap Inul Daratista, dilansir dari Jalantikus..
Karyawan di rumah karaoke milik Inul Daratista mulai merasa khawatir dengan rencana kenaikan pajak hiburan. Dengan pendapatan bisnis yang sudah tidak sebesar dulu, mereka merasa terbebani dengan pajak hiburan yang sudah mencapai 25 persen.
Dalam menghadapi wacana kenaikan pajak hiburan hingga 40 persen, kekhawatiran karyawan Inul Daratista terhadap masa depan pekerjaan mereka semakin berkembang. Jika gerai rumah karaoke mereka tidak mencatatkan keuntungan, kemungkinan besar Inul harus menutup usahanya.
“Mereka saat ini juga sedang gelisah. Ini bukan hanya tentang pengurangan, tapi juga tentang menghilangkan pekerjaan mereka semua,” ujar Inul Daratista.
Meski begitu, Inul Daratista tetap berharap agar bisnis rumah karaoke miliknya tidak perlu ditutup. Namun, satu-satunya cara yang dianggapnya efektif untuk mempertahankan bisnisnya adalah dengan membatalkan rencana kenaikan pajak hiburan.
“Ini semoga ada jalan keluarnya,” harap Inul Daratista.
Sebagai seorang pengusaha, Inul Daratista tidak setuju dengan rencana kenaikan pajak hiburan yang mencapai 40 hingga 75 persen di tahun 2024. Ia meyakini bahwa kebijakan tersebut akan merugikan pemilik rumah karaoke seperti dirinya.
Dalam upaya membuktikan argumennya, Inul Daratista mengunggah video di Instagram yang menunjukkan sepi pengunjung di salah satu gerainya, meski pajaknya baru 25 persen.
“Walau pajaknya baru 25 persen, kondisinya sudah seperti ini (sepi pengunjung),” ujar Inul Daratista dalam video tersebut.
Meskipun banyak pengusaha yang mengeluh, pemerintah tetap melaksanakan kenaikan pajak hiburan, terutama di DKI Jakarta yang menerapkan kenaikan sebesar 40 persen sejak 16 Januari 2024.
Namun, pada 17 Januari 2024, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan penundaan kenaikan pajak hiburan. Pemerintah setuju untuk mengevaluasi Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, sambil menunggu hasil judicial review yang diajukan oleh asosiasi pengusaha ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Inul Daratista telah mengungkapkan keluhannya kepada Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, terkait konsekuensi buruk yang mungkin terjadi jika pajak hiburan tetap naik.
Dalam menghadapi ancaman kenaikan pajak hiburan, Inul Daratista terus berjuang untuk melindungi karyawannya dan kelangsungan usahanya. Meski belum ada kepastian mengenai keputusan pemerintah, Inul Daratista berharap agar rencana kenaikan pajak hiburan dapat dibatalkan demi kelangsungan usaha rumah karaoke.
Komentar