Google, Temasek, dan Bain merilis laporan yang memproyeksikan pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia pada tingkat CAGR 19% dari tahun 2022 hingga 2025. Laporan ini memperkirakan Nilai Barang Dagangan Bruto (GMV) ekonomi digital Indonesia akan mencapai US$ 130 miliar atau setara Rp 2.037 triliun pada tahun 2025.
Studi tahun 2023 oleh Access Partnership menyoroti pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, yang memiliki lebih dari 212 juta pengguna internet dan lebih dari 10.000 pengembang aplikasi lokal. Transformasi digital di Indonesia didukung oleh komitmen pemerintah melalui Indonesia Digital Roadmap tahun 2021-2024, yang bertujuan mempercepat agenda digital.
Revolusi digital yang didorong oleh para pengembang aplikasi di Indonesia memimpin inovasi dan layanan yang berharga, meningkatkan perkembangan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong penggunaan alat digital oleh konsumen untuk produktivitas dan hiburan.
Senior Advisor untuk Indonesia di Access Partnership, Abhineet Kaul, menggarisbawahi perlunya ekosistem yang kuat bagi pengembang aplikasi lokal. Menurutnya, platform seperti Android dan Google Play sangat penting, memberikan kontribusi signifikan bagi pengembang aplikasi di Indonesia dengan menghasilkan pendapatan melebihi Rp 1,5 triliun dan memperkenalkan lebih dari 42.000 aplikasi baru.
Contoh kesuksesan dari ekosistem ini adalah TipTip, sebuah platform terintegrasi yang memungkinkan pengguna terhubung dengan komunitas atau pembuat konten yang sesuai dengan minat mereka.
“Google Play membantu dalam menguji, mengoptimalkan, dan mempromosikan aplikasi kami, serta menyederhanakan proses pengembangan aplikasi,” kata Shira S. Wenas, VP Marketing & Content TipTip.
Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terus didorong oleh kolaborasi antara platform digital besar dan pengembang aplikasi lokal, menciptakan peluang ekonomi yang signifikan di era digital ini.
Komentar