Peneliti Ekonomi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bahtiar Rifai, menyampaikan proyeksi pertumbuhan industri di sektor ritel (riil) akan sejalan dengan pertumbuhan di pasar uang setelah Pemilu 2024.
Bahtiar Rifai, Ketua Kelompok Riset Knowledge Based Economy Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN, menjelaskan bahwa pertumbuhan di kedua sektor tersebut akan sangat dipengaruhi oleh regulasi dan kebijakan yang akan diterapkan oleh pemenang pemilu.
“Dua sektor ini sangat tergantung pada siapa yang terpilih, baik dalam pilpres satu putaran maupun dua putaran, hal ini akan sangat menentukan,” katanya saat dihubungi di Jakarta pada Rabu.
Menurutnya, para pelaku usaha di sektor ritel akan menantikan kebijakan yang akan diterapkan oleh pasangan calon pemenang, serta akan mengingatkan janji-janji kampanye terutama yang berkaitan dengan perekonomian.
Bahtiar juga menilai bahwa jika pemilu berlangsung dalam dua putaran, hal ini akan membuat para pelaku usaha menunggu lebih lama terkait regulasi yang akan diterapkan, karena kemungkinan terbentuknya koalisi baru.
“Iklim politik yang terbentuk saat pilpres dua putaran memungkinkan terjadinya koalisi dan kompromi politik yang berdampak pada ketidakpastian, yang menyebabkan para pelaku usaha cenderung menunggu,” ujarnya.
Sebelumnya, Bahtiar Rifai telah menyatakan bahwa Pemilu 2024 dapat meningkatkan transaksi di sektor ritel hingga 5 persen. Proyeksi tersebut didasarkan pada rekam jejak empat pemilu sebelumnya, dimana transaksi di sektor ritel mengalami peningkatan dua bulan menjelang pemungutan suara.
Komentar