Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar sebuah seminar bertajuk “Perselisihan Kontrak Pemain dan Peran National Dispute Resolution Chamber (NDRC)” pada tanggal 28 hingga 29 Maret 2024 di Jakarta. Seminar ini menjadi langkah awal dalam membangun wadah penyelesaian sengketa yang efektif dalam dunia sepak bola Indonesia.
Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, menyampaikan bahwa pembentukan NDRC Indonesia dimulai dengan penyelenggaraan acara seminar yang melibatkan berbagai pihak, termasuk FIFA, FIFPRO, APPI, serta perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2. “PSSI kali pertama mengadakan seminar yang berbasis untuk better football governance. Atas arahan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, PSSI mulai mengedepankan good corporate governance di area football,” ujar Tisha.
Tisha menjelaskan bahwa pemangku kepentingan olahraga sepak bola di Indonesia harus memahami ekosistem dan regulasi dari tingkat internasional (FIFA) hingga level lokal. Hal ini menjadi dasar dalam menghidupkan kembali NDRC sebagai wadah penyelesaian sengketa yang efektif di Indonesia.
PSSI telah ditunjuk FIFA sebagai federasi pilot project dalam pengembangan NDRC yang akan menjadi tempat pengaduan khususnya bagi pemain di liga negara yang bersangkutan. NDRC diharapkan dapat menjadi wadah penyelesaian masalah dan sengketa yang berkaitan dengan sepak bola.
Dalam seminar ini, para peserta diajarkan oleh konsultan independen dari Inggris tentang cara menyusun kontrak yang seimbang antara klub dan pemain. Materi yang disampaikan juga mencakup pemahaman tentang arbitrase, tribunal sepak bola, dan hukum olahraga. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperbaiki tata kelola dan administrasi sepak bola secara keseluruhan.
Pengisi materi dalam kegiatan ini adalah pengacara olahraga internasional Dev Kumar Parmar, yang juga merupakan Direktur Utama Parmar Sports, serta perwakilan dari NDRC PSSI, Rizky Fatmala. Materi yang dibahas termasuk perselisihan kontrak pemain, pengadilan, kontrak pra-negosiasi, dan biaya maksimal yang diterima oleh agen.
Salah satu peserta, Teddy Tjahjono, menyatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk industri sepak bola di Indonesia. Dengan pemahaman yang diperoleh dari seminar ini, diharapkan pengelola klub dapat mengelola sepak bola dengan lebih baik, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada perkembangan olahraga sepak bola di Indonesia.
Seminar ini menjadi tonggak penting dalam upaya PSSI untuk meningkatkan tata kelola sepak bola di Indonesia serta memastikan bahwa perselisihan kontrak pemain dapat diselesaikan dengan adil dan efisien, sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan oleh FIFA.
Komentar