PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) hari ini mengumumkan pembayaran dividen tunai senilai Rp35,43 triliun kepada pemegang sahamnya. Pembayaran ini setara dengan Rp235 per saham dan merupakan bukti nyata dari komitmen BRI dalam menciptakan nilai ekonomi dan sosial bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa pembagian dividen ini mencerminkan prinsip bisnis BRI yang berfokus pada pelayanan kepada masyarakat. “BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Keuntungan BRI dikembalikan ke rakyat lewat pajak dan dividen,” kata Sunarso.
Sebelumnya, pada 18 Januari 2024, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp12,67 triliun atau Rp84 per saham kepada pemegang saham. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 1 Maret 2024, BRI menyetujui pembagian dividen dengan total Rp48,10 triliun, naik 10,59 persen dari tahun sebelumnya.
Dividen sebesar Rp48,10 triliun tersebut setara dengan Rp319 per saham, atau sekitar 80,04 persen dari laba atribusi. Bagian negara Republik Indonesia atas kepemilikan saham sebesar 53,19 persen akan menerima sekitar Rp25,71 triliun yang akan disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara.
Sunarso menjelaskan bahwa keputusan BRI untuk membayar dividen sebesar 80,04 persen dari laba merupakan hasil pertimbangan atas struktur modal yang kuat dan likuiditas optimal perseroan. “Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 80,04 persen, CAR perseroan masih di atas ketentuan minimum regulator,” tambah Sunarso.
BRI menegaskan bahwa pembayaran dividen ini menunjukkan peran BRI sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menciptakan nilai ekonomi dan sosial secara simultan. “Melalui pembayaran pajak dan dividen, laba tersebut akan kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas untuk kepentingan rakyat Indonesia melalui berbagai program pemerintah,” ujar Sunarso.
Komentar