HarianBatakpos.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat mencapai 37 emisi dari 27 emiten, dengan total nilai mencapai Rp 39,86 triliun.
Menurut data yang diungkapkan, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI telah mencapai 552 emisi, dengan nilai nominal outstanding mencapai Rp 461,86 triliun dan US$ 46,1485 juta. Emisi-emisi tersebut diterbitkan oleh 130 emiten yang berbeda.
Tak hanya itu, catatan juga menunjukkan bahwa Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI mencapai 186 seri, dengan nilai nominal mencapai Rp5.968,87 triliun dan US$ 502,10 juta. Selain itu, terdapat 10 emisi EBA yang tercatat di BEI dengan nilai mencapai Rp3,05 triliun.
Sementara itu, dalam periode perdagangan saham tanggal 6 hingga 8 Mei 2024, terjadi variasi dalam penutupan. Kenaikan tertinggi selama periode tersebut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi, meningkat sebesar 3,13% menjadi 1,099 juta kali transaksi dari 1,065 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Di samping itu, terdapat peningkatan dalam rata-rata volume transaksi harian sebesar 2,15%, mencapai 18,99 miliar lembar saham dari 18,59 miliar lembar saham pada penutupan pekan sebelumnya. Namun, rata-rata nilai transaksi harian mengalami penurunan sebesar 20,74%, menjadi Rp 11.851 triliun dari Rp 14.952 triliun pada pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar bursa juga mengalami perubahan, mengalami penurunan sebesar 0,81% menjadi Rp11,92 triliun dari Rp12,01 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini turun tipis sebesar 0,64%, berada pada level 7.088,795 dari 7.134,724 pada penutupan pekan sebelumnya.
Dalam hal pergerakan investor asing, tercatat bahwa hari ini nilai jual bersih mencapai Rp1,10 triliun. Sedangkan sepanjang tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,49 triliun.
Komentar