PT Hutama Karya (Persero) mencatat kinerja keuangan yang positif pada tahun 2023 (unaudited) dengan mencetak laba bersih sebesar Rp1,66 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 215,31 persen dibandingkan tahun 2022. Pendapatan perseroan dari sisi pendapatan mencapai Rp27,78 triliun pada tahun yang sama.
Keberhasilan ini diatributkan kepada aksi korporasi melalui kerja sama investasi bersama Indonesia Investment Authority (INA) atas dua ruas tol di Sumatra, yakni Medan – Binjai (16,8 km) dan Bakauheni – Terbanggi Besar (140,9 km). Transaksi senilai Rp20,5 triliun pada Juni 2023 lalu membawa dampak positif pada kinerja keuangan perusahaan.
Dalam konteks ini, Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, menyatakan bahwa kerja sama investasi tersebut memberikan keuntungan signifikan dengan pengurangan bunga dan cicilan pokok perusahaan pada tahun 2025.
Selain itu, Hutama Karya mencatat EBITDA tahun 2023 sebesar Rp4,1 triliun, meningkat 17,44 persen, dan ekuitas perusahaan mencapai Rp115,33 triliun, tumbuh hingga 36,04 persen. Perusahaan menempati peringkat 8 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia dari sisi aset dengan total Rp170,37 triliun, meningkat 8,96 persen.
Hutama Karya juga berhasil mencatat nilai kontrak konstruksi sebesar Rp30,79 triliun pada tahun 2023, dengan kontribusi terbesar dari proyek jalan dan jembatan. Pada tahun yang sama, perusahaan mengantongi 23 kontrak baru, naik 55,10 persen dari kontrak baru di tahun 2022.
Pada tahun 2024, Hutama Karya fokus menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap I secara menyeluruh, pengerjaan JTTS Tahap II, serta proyek-proyek PSN dan IKN. Perusahaan juga akan melakukan transformasi digital konstruksi dengan pengembangan teknologi Big Data & Artificial Intelligence (AI) dan teknologi konstruksi digital lainnya untuk tahapan engineering, konstruksi hingga pengendalian investasi.
Komentar