Jakarta, BP – PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengumumkan bahwa dana jaminan mereka berhasil tumbuh signifikan dari Rp7,01 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp7,74 triliun pada akhir tahun 2023. Peningkatan ini sejalan dengan strategi pengelolaan yang efektif untuk memperkuat stabilitas pasar modal nasional.
Direktur Utama KPEI, Iding Pardi, menjelaskan bahwa selain kenaikan dana jaminan, cadangan jaminan perusahaan juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari Rp181,44 miliar menjadi Rp194,14 miliar. Hal ini mencerminkan komitmen KPEI dalam memastikan perlindungan yang memadai bagi semua pihak yang terlibat dalam transaksi di pasar modal Indonesia.
Iding Pardi juga menyoroti pertumbuhan total nilai agunan yang dikelola oleh KPEI, yang naik dari Rp31,66 triliun menjadi Rp31,83 triliun pada akhir tahun 2023. Ini menunjukkan kepercayaan yang terus meningkat dari pelaku pasar terhadap peran KPEI dalam menjaga keamanan dan keandalan sistem kliring dan penjaminan efek.
Selain pencapaian dalam aspek jaminan, KPEI juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp105,98 miliar pada tahun 2023, yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam nilai total ekuitas perusahaan menjadi Rp2,17 triliun. Meskipun demikian, beban usaha sedikit meningkat akibat ekspansi kegiatan usaha perusahaan.
RUPST KPEI juga menyetujui alokasi pendapatan dan cadangan yang mencerminkan kinerja solid perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar modal. Dengan demikian, KPEI terus memperkuat posisinya sebagai salah satu entitas yang krusial dalam ekosistem pasar modal Indonesia.
Dengan berbagai prestasi dan perubahan yang dicatatkan, KPEI siap untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan guna mendukung pertumbuhan dan kestabilan pasar modal Indonesia.
Komentar