HarianBatakpos.com – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya, PT Bumi Suksesindo (BSI), tengah mempersiapkan langkah besar dengan rencana mengoperasikan proyek tambang tembaga bawah tanah kelas dunia. Langkah ini akan menjadikan proyek tersebut sebagai tambang tembaga terbesar ketiga di Indonesia, setelah PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN).
Tom Malik, General Manager Communications MDKA, mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari ekspansi perusahaan dalam sektor pertambangan. “Kami tengah mengembangkan proyek yang akan menjadi tambang tembaga berumur panjang, ketika beroperasi akan menjadi tambang ketiga setelah Freeport dan Amman,” ujarnya dalam acara Merdeka’s Workshop for Journalists pada Jumat (10/5/2024).
Proyek tambang tembaga bawah tanah ini menjadi fokus utama perusahaan, dengan pengembangan terowongan yang telah mencapai panjang 2 kilometer. Biaya investasi yang telah dikeluarkan mencapai US$ 200 juta, menunjukkan komitmen serius perusahaan dalam menggarap proyek ini.
Sebelumnya, MDKA mencatatkan peningkatan signifikan sumber daya terindikasi pada Proyek Tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur. Angka tersebut naik lebih dari 300 juta ton atau 71% dari sumber daya terindikasi sebelumnya, dengan total kandungan sumber daya mineral meningkat dari 1,706 menjadi 1,738 miliar ton.
Peningkatan ini mengonversi sumber daya mineral terindikasi menjadi 4,5 juta ton tembaga dan 16,1 juta ounces emas. Dengan demikian, proyek yang semula mengandung 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas, kini memiliki cadangan tambang yang lebih besar, yakni 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ounces emas.
Rencana operasionalisasi tambang tembaga bawah tanah oleh MDKA menandai langkah penting dalam pengembangan industri pertambangan di Indonesia, dengan potensi kontribusi signifikan terhadap perekonomian dan infrastruktur negara.
Komentar