Toba-BP: Desa Banjar Ganjang yang terletak di Kecamatan Parmaksian merupakan salah satu desa tua di Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba.
Sejak penjajahan kolonial Belanda, desa ini sudah terbentuk dan merupakan desa yang cukup penting karena merupakan titik pusat persimpangan dari arah Siraituruk dan Porsea menuju Asahan.
Namun, walau desa ini sudah berumur cukup tua dan sejak masih bergabung dengan Kabupaten Tapanuli Utara, desa ini belum memiliki kantor Kepala Desa yang permanen.
Kepada awak media, Kepala Desa Banjar Ganjang, Marusaha Manurung menyebut bahwa selama ini urusan surat menyurat dikerjakan di rumah kontrakan. “Lah, selama ini kita menyewa rumah untuk jadi kantor,” kenangnya.
Diakuinya, berdasarkan permohonan para warga beberapa waktu lalu telah sepakat mengajukan Proposal kepada pihak PT Toba Pulp Lestari Tbk (PT TPL) untuk bersedia memfasilitasi bangunan kantor.
“Syukurlah, TPL langsung menanggapi Proposal kami dan langsung action. Dibutuhkan selama dua bulan untuk ukuran 9 x 8 meter mengerjakannya, dan kini sudah selesai,” ungkap Kades di sela sela acara serah terima bangunan dari PT TPL kepada Pemerintah Desa pada Jum’at, (28/01/2022).
“Akhirnya, inilah bangunan kantor desa yang kami impikan selama ini. Kini kami akan semakin maksimal bekerja membangun desa. Terimakasih TPL,” ujarnya tulus.
Disampaikannya, bahwa selama ini pihak PT TPL memang sudah beberapa kali mengusulkan untuk membangun kantor desa, namun karena beberapa faktor maka rencana itu selalu terkendala.
“Namun demikian, bantuan PT TPL ke desa ini sebenarnya sudah cukup banyak selama ini, dan harapan kami, kerjasama yang baik itu harus terus berkesinambungan ke depannya,” harapnya.
Sementara itu, mewakili pihak PT TPL, Suarno Simatupang dari Humas didampingi rekannya Hema Butar butar dan lainnya mengharap dengan selesainya bangunan itu kiranya dapat menambah semangat, gairah, dan kreatifitas para perangkat desa.
“Sekarang, kami serahkan bangunan ini menjadi tanggung jawab desa ini, maka semua unsur desa harus terlibat untuk merawat, memelihara, dan menjaganya karena sudah menjadi aset desa,” timpal Hema.
Kegiatan serah terima bangunan yang diwarnai dengan penyerahan kunci serta pengguntingan pita yang dibingkai berfoto bersama berjalan penuh kegembiraan. Acara tampak diakhiri dengan doa dan makan bersama. (BP/JP)
Komentar