HarianBatakpos.com, JAKARTA – BP: Puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, jatuh pada hari ke-10 bulan Muharram dalam kalender Hijriyah. Puasa ini memiliki nilai keutamaan yang besar, serta tata cara pelaksanaan yang penting untuk dipahami.
Jadwal Puasa Asyura 2024
Pada tahun 2024, terdapat perbedaan pendapat mengenai jadwal puasa Asyura antara pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Muhammadiyah dan pemerintah, puasa Asyura jatuh pada hari Selasa, 16 Juli 2024.
Seperti disadur dari laman KOMPAS.com, Sementara itu, NU menetapkan puasa Asyura pada hari Rabu, 17 Juli 2024. Ini mengakibatkan puasa Tasua (9 Muharram) versi NU jatuh pada hari Selasa, 16 Juli 2024, sedangkan versi pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada Senin, 15 Juli 2024.
Niat Puasa Asyura
Sebelum memulai puasa Asyura, umat Islam dianjurkan untuk berniat dengan niat yang sederhana namun tulus: “نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى” Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’ala.
Tata Cara Puasa Asyura
Tata cara puasa Asyura mirip dengan puasa sunah lainnya:
- Membaca niat dalam hati.
- Disunahkan untuk makan sahur.
- Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Menjaga perilaku agar tidak mengurangi pahala puasa seperti berdusta, berkata kotor, atau menggunjing orang lain.
- Berbuka puasa segera setelah masuk waktu Magrib.
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura memiliki keutamaan yang sangat besar dalam ajaran Islam:
- Menghapus Dosa Setahun Lalu: Puasa Asyura diyakini dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan sepanjang tahun sebelumnya. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan keinginan beliau agar Allah mengampuni dosa-dosa pada hari Asyura.
- Meneladani Rasulullah SAW: Melaksanakan puasa Asyura adalah mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW yang dianjurkan sebagai bentuk ibadah.
- Tradisi Nabi-nabi Terdahulu: Puasa Asyura juga dianjurkan oleh nabi-nabi sebelumnya, seperti Nabi Musa AS, sebagai ungkapan syukur dan ibadah kepada Allah SWT.
- Pahala dan Keberkahan: Berpuasa pada hari Asyura membawa keberkahan dan pahala yang besar, serta memperkuat iman dan ketakwaan umat Islam.
Sejarah Puasa Asyura
Awalnya, puasa Asyura dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW ketika masih di Makkah. Setelah hijrah ke Madinah, beliau mengamati umat Yahudi yang merayakan hari Asyura sebagai hari istimewa. Hal ini mendorong beliau untuk memerintahkan umat Islam untuk ikut berpuasa pada hari tersebut.
Puasa Asyura kemudian menjadi sunah muakkad (sunah yang sangat dianjurkan) setelah puasa Ramadhan diwajibkan sebagai ibadah. Rasulullah SAW tidak lagi mewajibkan umatnya untuk melaksanakan puasa Asyura secara khusus, namun dianjurkan bagi siapa yang ingin melaksanakannya.
Komentar