Medan, HarianBatakpos.com – Puasa Syawal adalah amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam setelah berakhirnya bulan Ramadan. Ibadah sunnah ini dilakukan selama 6 hari di bulan Syawal, dan memiliki keutamaan besar bagi yang melaksanakannya. Puasa Syawal ini dikerjakan sebagai bentuk melanjutkan ibadah setelah Ramadan, yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW.
Hadits dari Abu Ayyub al-Anshari menyatakan, “Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun.” (HR Muslim). Dalam Fiqh as-Sunnah, Sayyid Sabiq, seorang penulis kitab fikih bermazhab Syafi’i, menjelaskan bahwa pahala puasa 6 hari di Syawal itu setara dengan puasa setahun, karena setiap amal kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Maka, jika puasa satu bulan di bulan Ramadan setara dengan puasa sepuluh bulan, maka puasa 6 hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan penuh.
Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal
Puasa Syawal dapat dimulai pada tanggal 2 Syawal. Umat Islam dilarang berpuasa pada tanggal 1 Syawal, karena pada hari tersebut umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Larangan ini juga disebutkan dalam hadits dari Umar RA, yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melarang berpuasa pada dua hari raya, yaitu pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha (HR Ahmad, Muslim, dan lainnya). Menurut kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025, yang berarti puasa Syawal dapat dimulai pada 1 April 2025.
Puasa Syawal Bisa Dilakukan Tidak Berturut-Turut
Menurut Imam Ahmad, puasa Syawal bisa dikerjakan secara berturut-turut ataupun tidak berturut-turut. Tidak ada keutamaan yang lebih besar bagi mereka yang melaksanakan puasa Syawal secara berturut-turut. Namun, mazhab Hanafi dan Syafi’i berpendapat bahwa lebih utama jika puasa 6 hari di bulan Syawal dilakukan secara berturut-turut dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri.
Niat Puasa Syawal
Tata cara pelaksanaan puasa 6 hari di bulan Syawal sama seperti puasa pada umumnya. Namun, yang membedakan adalah niatnya. Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal yang bisa diucapkan sebelum melaksanakan puasa:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sittatin min syawwal lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunnah 6 hari dari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”
Dengan melaksanakan puasa Syawal, umat Islam tidak hanya mendapatkan pahala yang besar, tetapi juga menjaga keberlanjutan amalan ibadah setelah bulan Ramadan. Sebagai informasi, puasa Syawal ini bisa dilakukan pada hari apa saja setelah Idul Fitri, asalkan dalam bulan Syawal tersebut.
Komentar