Uncategorized
Beranda » Berita » Pulang ke Bekasi Nebeng-Jalan Kaki, Cerita Korban Disetrum Begal di Jaktim

Pulang ke Bekasi Nebeng-Jalan Kaki, Cerita Korban Disetrum Begal di Jaktim

Ilustrasi pembegalan. Foto: Istimewa

Medan-BP: Seorang pemuda asal Bogor, Aulia Rafiqi (23) ditodong celurit hingga disetrum kawanan begal di BKT Pondok Kopi, Jakarta Timur. Handphone dan uang di kantongnya ludes dibawa para pelaku.
Aulia, pada Rabu (6/9) dini hari itu baru pulang dari Tanjung Priok, Jakarta Utara hendak pulang ke rumah kakaknya di Bekasi. Ia pun melanjutkan perjalanan pulang ke rumah sang kakak dengan menebeng kendaraan warga yang melintas.

“Saya kan nggak ada kendaraan, nebeng-nebeng orang, terus nyambung-nyambung minta tolong aja,” ujar Aulia.

Saat meminta tolong itu Aulia menceritakan peristiwa yang ia alami kepada warga.

Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Rico Waas: Bersinergi Bangun Masyarakat Beradab

“Sempat cerita gitu,” ucapnya.

Pemuda yang bekerja sebagai sales marketing kartu kredit ini hanya mendapatkan tebengan sampai Jl Raya Narogong, Bekasi. Dari situ, dia melanjutkan perjalanan ke rumah kakaknya dengan berjalan kaki.

“(Pulang) nebeng-nebeng sama jalan kaki sih dari Jl Raya Narogong ke daerah Mustika Jaya udah jalan kaki, udah susah dapet tebengan,” katanya.

Aulia tidak mencoba meminta tolong diantar oleh ojek online. Dia khawatir setiba di rumah dia tidak bisa membayar ojek online.

Menteri, Gubsu dan BI Sumut Bersinergi Bahas Kembalikan Kartu Hijau Toba Caldera

“Soalnya kan kakak saya belum tahu kejadianya, nah dia suka berangkat jam 05.30 WIB sampai jam 05.00 WIB, jadi takutnya saya sampai ke rumah nggak keburu juga nggak ketemu (jadinya) nggak bayar juga nggak enak,” jelasnya.

Aulia Disetrum Begal
Aulia dibegal di BKT Pondok Kopi, Jakarta Timur pada Rabu (6/10) sekitar pukul 01.00 WIB. Dia baru dilepaskan oleh para pelaku sekitar pukul 04.00 WIB.

Setiba di BKT, Aulia dipepet 3 motor yang ditumpangi 5 pelaku. Mereka kemudian menodong Aulia dengan celurit.

“Sampai di TKP itu dia dipepet ‘minggir lu…minggir lu kalau mau selamat lu’ kemudian dia berusaha ngebut, akhirnya ditendang dan dipukul,” kata Erwin Tambunan, paman korban.

Salah satu pelaku sempat menodong dengan celurit. Korban kemudian dibawa berkeliling motor duduk diapit dua pelaku.

“Di satu tempat yang agak sepi, dia diturunkan, kemudian diinterogasi oleh mereka. Kemudian ditanya, kamu ada saudara nggak?” ucapnya.

Dalam kondisi ketakutan, Rafiqi kemudian memberikan nomor telepon saudaranya yang berada di Tanjung Priok. Kepada saudara korban, pelaku mengaku sebagai anggota polisi yang menangkap Rafiqi atas kasus narkoba.

“Nah dia telepon lah salah satu keponakan saya. ‘Ini saudara kamu ditangkap karena narkoba, tolong siapin uang Rp 5 juta kalau nggak ini perkara akan berlanjut’,” jelasnya.

Karena gagal mendapatkan uang Rp 5 juta, para pelaku kemudian merampas 2 unit HP milik korban. Pelaku juga memaksa korban mentransfer sejumlah uang Rp 1,5 juta melalui m-Banking.

“Sama satu motor Honda Vario, tadi diperkirakan oleh polisi sih Rp 10 juta,” katanya.

Erwin menambahkan, para pelaku juga menyetrum korban beberapa kali. Korban juga dipukuli oleh para pelaku.

“Ada mungkin lima kali disetrum sama pelaku sampai nangis-nangis,” katanya.

Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur. Polisi masih menyelidiki kasus itu.(DTK)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *