Berita
Beranda » Berita » Puluhan Prajurit TNI dari Armed 2/105 Kilap Sumagan Serang Warga Desa Selamat Secara Brutal

Puluhan Prajurit TNI dari Armed 2/105 Kilap Sumagan Serang Warga Desa Selamat Secara Brutal

Pangdam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan Minta Maaf kepada Keluarga Raden Barus atas Insiden Penyerangan oleh Prajurit TNI
Pangdam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan Minta Maaf kepada Keluarga Raden Barus atas Insiden Penyerangan oleh Prajurit TNI

Deli Serdang, HarianBatakpos.com – Puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan diduga melakukan penyerangan terhadap warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (8/11/2024) malam. Kepala Desa Selamat, Bahrun, menyampaikan bahwa prajurit TNI datang tanpa seragam, menyisir desa, dan menyerang warga secara brutal dengan senjata tajam di jalan dan rumah.

Bahrun menjelaskan bahwa tindakan prajurit tersebut diduga dipicu oleh cekcok antara salah satu anggota Armed dengan pemuda desa yang terjadi saat mereka melintas di jalan. “Kami tidak tahu alasan pasti mereka menyerang warga. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dan warga saat melintas dengan sepeda motor. Mereka menyerang dengan membabi buta,” ungkap Bahrun pada acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024).

Penyerangan tersebut berlanjut dengan tindakan para prajurit TNI yang mendobrak rumah warga. Beberapa warga dilaporkan diseret keluar, dipukuli, bahkan ada yang dihantam dengan pisau. Salah satu korban, seorang warga, mengalami luka sobek besar di kepala dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Selain itu, seorang warga lainnya, Raden Barus (61), meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya dalam insiden tersebut.

Kunjungan Prabowo ke Singapura: Membuka Peluang Kerja Sama Baru

Raden Barus, menurut Bahrun, ditemukan di pinggir jalan dengan luka parah di kepala dan badan. “Saat ditemukan, Raden masih hidup namun kritis. Kami sempat membawanya ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong,” ujar Bahrun.

Rofika Sanjaya Tarigan (18), salah satu korban lain, menuturkan pengalaman menegangkan saat kejadian berlangsung. Pada pukul 22.30 WIB, Rofika keluar untuk membeli rokok dan melihat puluhan orang tak dikenal mendekat. Karena takut, Rofika berlari ke rumah neneknya, tetapi dia justru dikejar. “Mereka mendobrak rumah nenek, mencari seseorang bernama Andre Ginting. Saat saya membuka pintu, saya langsung diseret keluar dan dipukuli,” kata Rofika.

Puluhan prajurit TNI itu bahkan membawa Rofika ke markas Armed 2/105 dan memaksanya duduk sebelum akhirnya memintanya pulang. “Saya mengalami luka bocor di kepala, memar di tangan, dan punggung,” tambahnya.

Menanggapi kejadian ini, Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, menyebutkan bahwa 33 prajurit TNI Armed 2/105 Kilap Sumagan diduga terlibat dalam penyerangan tersebut. Panglima Kodam I Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan, juga menyampaikan permohonan maaf atas perilaku anggotanya yang bertindak di luar kendali dan memastikan pelaku akan diproses hukum. “Kami sudah memproses hukum kejadian ini dan memastikan peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Letjen Hasan saat menghadiri acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat pada Minggu (10/11/2024).

Manfaatkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025

“Sekali lagi, kami keluarga besar Bukit Barisan memohon maaf sebesar-besarnya. Jika perlu, saya siap menggantikan posisi almarhum,” kata Hasan dengan nada penuh penyesalan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan